SUMEKS.CO - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) akan menerapkan pola baru pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2024 mendatang, dengan mencari nasabah baru.
Ini tentu saja berbeda dengan penyaluran KUR sebelumnya yang mengejar kuantitas, melainkan melihat kualitas.
Artinya penyaluran KUR akan memprioritaskan nasabah baru, sehingga bukan lagi satu debitur yang mendapat KUR terus menerus.
Kemenkop UKM juga akan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dengan melakukan pengkajian dampak KUR terhadap perekonomian.
BACA JUGA:Pinjaman Rp 100 Juta untuk UMKM dari KUR BRI 2023, Syarat Mudah dan Langsung Cair
Apakah KUR yang sudah berlangsung cukup lama ini juga meningkatkan berbagai aspek kehidupan.
Berbagai perubahan penyaluran KUR ini akan diimbangi dengan target penyaluran KUR sebesar Rp 300 triliun tahun 2024.
Jumlah plafon KUR tahun 2024 itu tidak seimbang dengan plafon KUR tahun 2023 yang mencapai Rp 460 triliun, yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Adapun per 6 Desember 2023, Kemenkop UKM mencatat realisasi penyaluran KUR per 6 Desember 2023 adalah sebesar Rp 232,16 triliun kepada 4,15 juta debitur.
BACA JUGA:Pemilik UMKM Wajib Tahu! Ini 7 Keunggulan KUR BRI, Nomor 5 Dijamin Untung!
Angka ini menunjukkan realisasi penyaluran KUR baru sebesar 78,17 persen dari target sebesar Rp 297 triliun.
Masih banyak penyalagunaan untuk konsumtif dan cakupannya masih rendah jadi tantangan KUR 2024.
Ada rencana kebijakan Presiden Jokowi KUR 2024 tanpa agunan dan atau tanpa nitip jaminan sebagaiman disampaikan pada Opening Ceremony UMKM EXPO di JCC Senayan Jakarta 7 Desember 2023.
Kenapa? Dengan demikian KUR benar benar bisa di akses pelaku ekonomi rakyat skala mikro mau pun super mikro sehingga mampu naik kelas, dan cakupannya makin luas.
BACA JUGA:Masih Dibuka! Berikut Cara dan Syarat Pengajuan KUR BRI 2023