BACA JUGA:Yuk Intip HP Terbaru yang Akan Rilis di Tahun 2024, Ada Incaran Kamu?
2. Warisan dari Indonesia, Bulukumba
Kapal pinisi pertama dibuat pada abad ke-14 oleh putra mahkota Kerajaan Luwu untuk berlayar ke negeri Tiongkok.
Tapi sayangnya pada saat perjalanan pulang ke Sulawesi perahu ini terdampar karena berhadapan dengan badai, sehingga kapal pecah dan terdampar di wilayah Bulukumba.
Disebutkan juga bahwa kapal pinisi membutuhkan selama 50 tahun lebih untuk kapal pinisi khas Sulawesi Selatan yang utuh sempurna.
BACA JUGA:Waspada! Kasus Mycoplasma Pneumonia Tercatat di Indonesia, Simak Gejala dan Penyebabnya
3. Lebih dari Satu Jenis
Tak hanya satu jenis, kapal pinisi terbagi menjadi dua jenis yang bisa dibedakan dari bentuk lambung kapal.
Jenis kapal pertama palari yang dibuat dengan bentuk awal yang luas dan sedikit lebih melebar dengan kemudi di samping. Kapal ini biasanya digunakan untuk mencari ikan di laut.
Sedangkan yang kedua adalah kapal lamba atau lambo yang merupakan bentuk dari kapal pinisi modern yang masih bertahan hingga saat ini. bahkan sekarang sudah dilengkapi dengan motor diesel.
4. Mengandung Banyak Makna
Keunikan lain dari kapal ini adalah terdapat makna yang terkandung di setiap bagian kapal.
Misalnya seperti dua tiang layar kapal ini yang bermakna dua kalimat syahadat.
Kapal dari tanah daeng ini dilengkapi tujuh tiang, sebagai simbol dari surat Al-Fatihah. Simbol ini merepresentasikan harapan dan doa bagi penumpangnya agar mampu mengarungi tujuh samudera di dunia.