Dugaan Intimidasi Wartawan yang Beritakan Kasus Korupsi Masjid Sriwijaya Dilaporkan ke Polisi

Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Reporter : Admin 07
Editor : Admin 07

PALEMBANG - Pemred Koran Suara Nusantara (SN) Agus Harizal resmi melaporkan dugaan intimidasi dan ancaman terhadap dirinya usai memberitakan kasus dugaan korupsi pembangunan masjid Sriwijaya. Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumatera Selatan ini sebelumnya diteror oleh orang tak dikenal ke nomor handphonenya dan mengancam bakal menyiramnya dengan cuka para alias asam sulfat yang digunakan untuk mengolah getah karet. Ketua Pembelaan Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Oktaf Riadi yang mendampingi laporan meminta agar Kapolda Sumatera Selatan memberi atensi terhadap jajaran sehingga kasus ini bisa segera dituntaskan guna menjaga keselamatan wartawan di Sumsel.   "Apalagi ancaman yang dialami oleh Agus Harizal merupakan intimidasi yang luar biasa terhadap tugas wartawan. Untuk itu supaya kedepan tidak menimpa wartawan lainnya di Sumsel, maka kami PWI Pusat meminta Kapolda Sumsel menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas, ungkap pelaku dan otak pengancaman terhadap Agus Harizal," kata Oktaf kepada wartawan di Mapolda Sumsel, Rabu (23/3). Ia juga berharap kepada masyarakat yang jika tidak puas dengan pemberitaan untuk melakukan hak jawab. Sebab, sesuai ketentuan Dewan Pers terkait pemberitaan ada hak jawab, hak tolak, dan hak koreksi.   "Untuk hak jawab bisa diajukan ke media yang bersangkutan atau langsung ke Dewan Pers, dan nanti Dewan Pers menilai pemberitaan tersebut, termasuk saksi yang akan diberikan kepada media. Kemudian untuk hak jawab di koran cetak atau media online tentunya akan dimuat secepatnya oleh pihak media. Kemudian terkait hak jawab dan hak koreksi tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 Pasal 5 tentang pers, yakni pers nasional melayani hak jawab dan koreksi," tandas Oktaf Riadi. Sementara Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi menegaskan, laporan korban Agus Harizal sudah diterima Polda Sumsel dengan bukti laporan Nomor: STTP/43/III/2022 Subdit V/Ditreskrimsus. "Laporan tersebut sudah diterima dan akan ditindaklanjuti dengan penyelidikan, dan jika ditemukan ada unsur pidananya segera kita lakukan proses penyidikan," tegas Kombes Supriadi. (rmol.id)

Tags :
Kategori :

Terkait