7 Fakta Menarik Ikan Tuna yang Gak Bisa Kamu Beli Hidup-Hidup
Fakta Menarik Ikan Tuna yang Gak Bisa Kamu Beli Hidup-Hidup--
OKINEWS.CO – Ikan tuna menyimpan banyak fakta menarik untuk diulas, salah satunya adalah ikan ini tidak bisa dibeli secara hidup-hidup.
Kita pastinya tak asing lagi dengan ikan tuna, salah satu jenis ikan laut yang cukup umum ditemukan di pasaran.
Ikan tuna memiliki ciri khas daging merah muda dan merah tua yang biasanya dimasak untuk aneka olahan makanan.
Lautan Indonesia menjadi salah satu potensi perikanan yang cukup besar, salah satunya ikan tuna.
BACA JUGA:15 Tips Ampuh Menghilangkan Rasa Ngantuk Saat Ngantor, Budak Korporat Wajib Coba!
Ikan tuna kerap diburu oleh beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, hingga Eropa.
Berikut beberapa fakta menarik ikan tuna yang wajib kamu tahu.
7 Fakta Menarik ikan Tuna
1. Ikan Ganas
Tuna merupakan ilan laut pelagic yang termasuk dalam bangsa Thunnini dari spesies skombride family.
BACA JUGA:Mengenal Self Love: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya
Ikan ini termasuk jenis ikan perenang handal, bahkan bisa berenang hingga 77 km/jam.
Itulah sebabnya daging ikan tuna berwarna merah muda hingga merah tua, tidak seperti daging ikan pada umumnya yang berwarna putih.
2. Kecepatan Berenang Kencang
Ikan tuna dijuluki sebagai ikan perenang handal di lautan.
Hal ini disebabkan karena tuna memiliki sirip-sirip kecil yang bervariasi di bagian dekat pangkal ekor.
Disebut sebagai sirip adiposa, walaupun ukurannya kecil sirip ini mampu membatasi segal hambatan ikan saat berenang, itulah sebabnya tuna dapat berenang lebih cepat.
3. Ukurannya Besar
Ukuran ikan tuna sangatlah bervariasi, mulai dari kecil hingga besar.
Tapi tahukah kamu? Dilansir dari NOAA Fisheries, saat ini ikan tuna terbesar memiliki bobot 450 kilogram dengan panjang 3 meter.
BACA JUGA:Anti Malas! Berikut Tips Membangun Hidup yang Produktif dan Menjadi Pribadi yang Aktif
Untuk ukuran normalnya sendiri ikan ini memiliki bobot 60 kilogram dengan panjang 1.5 meter.
4. Banyak Jenisnya
Sama seperti ikan pada umumnya, ikan tuna juga memiliki banyak jenis dengan ragam spesies yang berbeda.
Hal inilah yang menjadi ciri khas dan pembeda antara satu tuna dan tuna lainnya.
BACA JUGA:Nasi Dingin vs Nasi Panas, Mana yang Lebih Baik untuk Diet? Simak di Sini!
Dilansir dari ISS Foundation, tercatat saat ini ada sebanyak 15 spesies tuna di lautan seluruh dunia.
Masing-masing spesies tuna ini memiliki fisik, ukuran, dan lokasi yang berbeda-beda.
5. Tidak Bisa Dibeli Hidup-Hidup
Walaupun dijuluki sebagai ikan perenang handal, tuna tak bisa kamu beli hidup-hidup.
BACA JUGA:Lari dan Jalan Kaki, Mana yang Lebih Efektif Bakar Lemak? Ketahui Manfaatnya Disini!
Sebab saat diangkat ke permukaan tuna akan segera mati, bahkan saat di laut pun tuna akan mati jika tidak bergerak.
Hal ini disebabkan karena tuna bernapas menggunakan ventilasi RAM, artinya ikan ini harus terus bergerak, bahkan saat tidur sekalipun.
Itulah sebabnya kamu tak akan bisa membeli tuna secara hidup-hidup, karena pada saat ikan diangkat ke permukaan, ikan harus segera diproses dan dibekukan.
6. Selalu Bergerak
Faktanya ikan tuna selalu bergerak, bahkan dalam kondisi tertidur sekalipun.
Tuna bernapas melalui ventilasi RAM yang di mana ikan ini harus selalu bergerak agar air terus mengalir melalui insangnya untuk membawa pasukan oksigen.
7. Ikan Mahal
Di pasar internasional, ikan tuna dijual dengan harga mencapai lebih dari Rp 1 miliar per ton. Sedangkan di pasar Indonesia, ikan tuna dijual dengan harga mulai dari Rp 200 juta per ton.
Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkap jika faktor yang membuat mahalnya ikan ini adalah tingginya permintaan konsumen dibandingkan pasokan ikan tuna.
8. Indonesia Sebagai Pusat Tangkap Ikan Tuna
Mayoritas tuna banyak ditemukan di Kawasan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Tetapi, khusus di Indonesia ikan ini banyak ditemukan di wilayah Selatan Laut Pulau Jawa, hingga ke Kawasan Timur Indonesia.
Bahkan ikan tuna jenis bluefin (sirip biru) banyak ditemukan di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilansir dari data KKP, hingga saat ini wilayah tangkap tuna diperluas hingga ke daerah Laut Banda dan perairan wakatobi, yang di mana banyak ditemukan tuna jenis yellowfin (sirip kuning).
BACA JUGA:Kaum Rebahan Merapat! Begini Cara Mendapatkan Cuan dari Rumah, Anti Ribet dan Tanpa Modal
Khusus daerah Timur Indonesia didominasi oleh tuna jenis cakalang.
Persebaran tuna bahkan bisa dijumpai di laut lepas perairan Bali berbatasan dengan negara Australia.
9. Thailand sebagai Raja Ekspor Tuna
Walaupun Indonesia dijuluki sebagai pusat tangkap tuna, tetapi Thailand lah yang merupakan raja ekspor tuna.
Diperkirakan jika produksi tuna Thailand jauh lebih besar dari Indonesia yang saat ini hanya 800 ribu ton per tahun.
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele! Ini 15 Dampak Kurang Minum Air Putih Untuk Kesehatan Tubuh
Salah satu alasannya adalah karena memang penangkapan ikan tuna Thailand jauh lebih besar dibanding Indonesia.
Selain itu produk tuna kaleng Thailand juga berkembang sangat pesat di beberapa negara besar. Jadi tak heran jika Thailand dijuluki sebagai negara raja ekspor tuna.
10. Indonesia Rutin Impor Tuna
Indonesia masih rutih mengimpor tuna jenis excl, fillets, livers dan roes per tahunnya.
BACA JUGA:Jerawat atau Bukan? Kenali 7 Kondisi Kulit Wajah yang Bermasalah yang Perlu Kamu Tau
impor tuna dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan industri ikan tuna kaleng dalam negeri.
Bahkan tercatat impor tuna Indonesia untuk per tahunnya mencapai 80 kilogram lebih.(*)
Sumber: