Harga Motor VESPA Bikin Kantong Jebol, Paling Murah Rp 38 Juta

Harga Motor VESPA Bikin Kantong Jebol, Paling Murah Rp 38 Juta

vespa klasik harganya bikin kantong jebol--

Dahulu Vespa langsung dirakit di negara tersebut. Karena memang sekarang brand ini dibuat di Vietnam dan untuk harganya memang sudah tidak setinggi di kala masih buatan Italia.

BACA JUGA:Waspada! Kasus Mycoplasma Pneumonia Tercatat di Indonesia, Simak Gejala dan Penyebabnya

Namun tetap saja brand ini menjadi brand skutik termahal dibanding skutik-skutik lainnya, karena memang Vespa termasuk kategori skutik yang premium.

Itulah informasi yang menjadi alasan harga Vespa mahal, yang membuat mereka yang menunggangi skutik ini bakal jadi perhatian. 

Sekedar informasi, sejarah Vespa berawal tahun 1884, saat Rinaldo Piaggio yang saat itu masih berusia 20 tahun, merubah perusahaan ayahnya Piaggio & Co ke perusahaan pembuat alat transportasi di Sestri Ponente Genova, Itali.

Sejak awal ia memang memiliki cita-cita perusahaannya itu membuat kendaraan darat, laut dan udara.

BACA JUGA:Yuk Intip HP Terbaru yang Akan Rilis di Tahun 2024, Ada Incaran Kamu?

Piaggio sempat menekuni bisnis furnitur dengan memasok ke kapal mewah. Meski akhirnya ia menyadari usaha itu sangat terbatas untuk tumbuh.

Disinilah Ia memulai bisnis transportasi, berupa kereta api. Namun lagi-lagi, ia belum puas dengan usaha itu.

Meletusnya Perang Dunia I, memunculkan ide Piaggio untuk memulai usaha penerbangan. Usahanya itu dimulai tahun 1915, dengan memperbaiki dan membangun pesawat amfibi.

Gebrakan Piaggio pun makin nyata setelah dirinya bertemu Giovanni Pegna, seorang desainer dan insinyur aeronautika.

BACA JUGA:Waspada! Kasus Mycoplasma Pneumonia Tercatat di Indonesia, Simak Gejala dan Penyebabnya

Kolaborasi keduanya menciptakan pesawat tempur monoplane P2 (Piaggio 2). Selanjutnya bermunculan P7, pesawat amfibi balap Piaggio, hingga P108 yang memiliki mesin 4 mesin.

Pesawat tersebut menjadi pesawat besar buatan Itali terakhir sebelum meletus Perang Dunia II.

Selanjutnya usaha keluarga ini berlanjut ke generasi ke tiga, yakni putra Rinaldo, Enrico Piaggio. Mendekati kekalahan Jepang atau tahun 1944, Enrico menemukan banyak sisa onderdil pesawat tempur buatan ayahnya.

Sumber: