5 Fakta Erupsi Gunung Marapi di Sumbar, 11 Pendaki Tewas dan 12 Masih dalam Pencarian
Gunung Marapi di Sumbar kembali erupsi, sebanyak 11 pendaki tewas dan 12 korban masih dalam proses pencarian. Berikut faktanya. -Foto: @wirestock-
Menurut hasil rekaman seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi terekam dengan kekuatan amplitude maks 30 mm dengan durasi selama 4 menit 41 detik.
Gunung yang berada di wilayah Kabupaten Agam, tanah datar Sumatera Barat ini memuntahkan kolom abu vulkanik mencapai ketinggian hingga tiga ribu meter lebih dari puncak disertai dengan gemuruh.
3. Status Waspada Level II
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan status waspada di level II lantaran meningkatnya gejala aktivitas vulkanik di gunung.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh hingga 16 November 2023, Gunung Marapi berada di level II (waspada) dengan potensi ancaman bahaya terkini.
BACA JUGA:Yamaha Crypton Reborn T110, Motor Bebek Legend. Laris Manis di Meksiko Dicueki di Indonesia
Karena tingkat aktivitas gunung berada di level waspada, maka masyarakat dihimbau agar tidak berada di sekitar gunung. Selain itu para pengunjung dan wisatawan juga dilarang melakukan kegiatan dengan radius 3 km dari gunung.
4. Terjadi Hujan Abu dan Batu
Tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Kabupaten Agam menuturkan bahwa hujan abu vulkanik turun dengan intensitas tinggi. Sehingga suasana di wilayah Nagari Lasi menjadi sangat gelap dan pekat.
Tak hanya menghimbau masyarakat agar menjauhi lokasi gunung, tim BPBD bersama dengan PMI membagikan masker kepada masyarakat.
BACA JUGA:Yamaha Crypton Reborn T110 Lahir Kembali dalam Wujud Sporty Modern
Tak hanya di wilayah Nagari Lasi, hujan abu vulkanik juga terjadi di wilayah Kecamatan Sungai Pua dengan intensitas yang cukup rendah dan durasi tak lama. Hal ini dikarenakan arah angin cenderung mengarah ke wilayah Kecamatan Canduang.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, dampak yang ditimbulkan oleh erupsi gunung Marapi tak hanya hujan abu vulkanik, tetapi juga hujan abu disertai bebatuan.
Walaupun hujan abu sudah mulai berhenti, hingga saat ini BPBD masih berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan.
Sumber: