Berdayakan Kelompok Tani Peduli Api, PT Sampoerna Agro Siapkan Sapras Konsep ‘Guyub’ Cegah Karhutla

Berdayakan Kelompok Tani Peduli Api, PT Sampoerna Agro Siapkan Sapras Konsep ‘Guyub’ Cegah Karhutla

OKINEWS.CO – Tahun ini diprediksi bakal terjadi kemarau panjang disertai perubahan iklim, untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan perkebunan berbagai langkah pencegahan dilakukan PT Sampoerna Agro Tbk yang beroperasi di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. “Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) merupakan komitmen dan tanggungjawab kami (PT Sampoerna Agro) sesuai amanat Permentan tahun 2018 dan surat edaran manajemen termasuk SOP kita,” Dikatakan GM Plantation PT Sampoerna Agro Tbk Fencentius Sinaga didampingi Manajer CSR dan Media Relation Fajar Suryono, ditemui OKINEWS.CO diruang kerjanya belum lama ini. Diungkapkan Fencentius, berbagai upaya mitigasi dan strategis pencegahan bahaya kebakaran dilakukan, seperti penggunaan sarana dan prasarana pemanfaatan embung sebagai sumber air utama penanggulangan kebakaran dilapangan sekitar areal perkebunan, selain itu sebagai persiapan persediaan sumber air jelang kemarau ada pembuatan sumur BOR hingga sekat kanal supaya air dapat bertahan sehingga stok kemarau tetap ada. “Begitu cuaca panas ditandai dengan alat ukur menggunakan bendera dilapangan yang diindikasi jika warna kuning hingga merah, kita kembali mengintensifkan posko pemantauan api dari menara menara tersebar di semua lahan perkebunan termasuk distanbaykan mobil pemadam kebakaran di 19 unit usaha dibawah naungan PT Sampoerna Agro TBK, selain itu supaya tidak lengah ada atau tidak ada kebakaran Tim Damkar secara berkala dilakukan simulasi, pelatihan kembali, refresmen kembali kemudian apel siaga bersinergi cegah Karhutla dengan melibatkan berbagai pihak,” jelasnya seraya menambahkan, Tim Pemadam Kebakaran kita juga selalu siap jika dibutuhkan pihak lain dalam penanggulangan Karhutla di Wilayah Kabupaten OKI. Ditambahkannya, untuk sarana pengelolaan data dan komunikasi informasi hotspot dan hotfire kami juga ada stasiun pemantauan titik api, kemudian dalam tindak pencegahan Karhutla kami juga mengusung konsep guyub atau gotong royong melakukan fasilitasi fokus pada pembinaan masyarakat setempat, baik bertempat tinggal di dalam wilayah unit usaha maupun sekitarnya dengan memberdayakan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang dibekali pelatihan bahaya kebakaran lahan. “Tugas KTPA sendiri mengamankan jangan sampai wilayah desanya terjadi bahaya kebakaran dengan difasilitasi perusahaan berupa bantuan sarana dan prasarana melalui CSR agar termotivasi, mulai dari insentif petugas, kelengkapan Sapras dengan penyediaan pompa punggung, mesin mesin jinjing, APD sepatu, masker dan lainnya,” terangnya seraya mengatakan, sepanjang tahun keberadaan perusahaan beroperasi belum pernah terjadi kebakaran lahan atau zero Karhutla di semua kawasan unit usaha. Dijelaskannya, antisipasi kebakaran apalagi pendatang seperti pemacing atau pemburu burung yang sering membuang puntung rokok sembarang, berbagai cara persuasif kita lakukan dengan memberikan imbauan dan sosialisasi ke masyarakat agar tidak terjadi tindakan berbahaya, berlaku juga bagi para karyawan dan pegawai perusahaan. “Kepada saudara kami masyarakat dan perusahaan bersama mari mencegah bahaya kebakaran, artinya kita hindari pola berladang membakar, tindakan yang tidak sportif misalnya kita mencari ikan dengan membawa api kita hindari termasuk mencari hasil hutan kita hindari bahaya api baik rokok dan memasak sesuatu. Berharap Sumsel bebas api dan bebas asap,” pungkasnya. (ad02)      

Sumber: