Melawan Guru dan Tak Mengerjakan PR, Puluhan Siswa Satu Kelas Disanksi Hormat Bendera
![Melawan Guru dan Tak Mengerjakan PR, Puluhan Siswa Satu Kelas Disanksi Hormat Bendera](https://okinews.disway.id/uploads/IMG_20220809_180406_650_x_434_piksel.jpg)
REJANG LEBONG - Sebanyak 33 siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Rejang Lebong pada Senin (8/8) kemarin mendapatkan hukuman dari pihak sekolah. Ini karena siswa tersebut melakukan pelanggaran melawan guru serta tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Adapun hukuman yang diberikan pihak sekolah tersebut yakni 33 orang siswa tersebut disuruh hormat kepada tiang bendera selama 10 menit. Hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada mereka yang melanggar tata tertib sekolah. "Mereka semua kami hukum kerena telah melawan guru dan tidak mengerjakan tugas di rumah yang telah diberikan oleh dewan guru pada minggu kemarin," ujar Wakil Kesiswaan SMAN 3 RL, Ulfa Aini S Pd kepada CE. Dikatakan 33 orang siswa tersebut merupakan siswa yang berada di satu kelas dari siswa kelas X pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dan diberikannya hukuman kepada siswa yang telah melanggar tersebut sebagai upaya pihak nya untuk memberikan efek jera kepada mereka. Diharapkan nantinya setelah mendapatkan hukuman tersebut mereka tidak melakukan pelanggaran tersebut kembali. "Karena mereka merupakan siswa kelas baru, yang kemungkinan masih menyesuaikan dengan peraturan-peraturan disini, maka dari itu pada masa awal - awal seperti ini kami berikan mereka ketegasan atas apa yang telah mereka perbuat," jelas Waka Kesiswaan. Adapun untuk membina siswa yang sering bermasalah di sekolahnya tersebut biasanya mereka melihat dari tingkat permasalahan yang dilakukan siswa tersebut. "Jika permasalahan yang dilakukan siswa tersebut tergolong ringan maka siswa tersebut akan dipanggil dan diberikan peringatan secara lisan saja," jelasnya. Namun jika permasalahan tersebut tergolong sedang maka siswa tersebut akan dipanggil dan diharuskan membuat surat pernyataan tidak mengulanginya lagi. "Jika masalah yang dilakukan oleh siswa tersebut tergolong berat maka orang tua serta siswa tersebut akan mereka panggil dan menulis surat pernyataan tidak mengulangi pelanggaran tersebut diatas materai, dan jika pelanggaran tersebut sangat fatal dilakukan maka bisa saja siswa tersebut dikeluarkan secara tidak hormat," terangnya. Sementara itu Waka Kesiswaan mengatakan, adapun salah satu upaya pihaknya melakukan pembinaan karakter bagi siswa di sekolahnya tersebut dengan cara melaksanakan program pembinaan karakter yang dilakukan 2 kali selama sebulan. Yaitu pada hari Jumat ke 2 dan ke 4 di setiap bulannya, serta menugaskan 3 orang guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah "Yang pastinya dengan dilakukan pembinaan tersebut secara terus menerus kami berharap dapat merubah karakter siswa yang sering bermasalah tersebut agar menjadi lebih baik lagi," pungkasnya. (curupekspress)
Sumber: