Satu Napi yang Mencoba Kabur Akhirnya Meninggal

Satu Napi yang Mencoba Kabur Akhirnya Meninggal

LUBUKLINGGAU - Riki Sandi (35) warga binaan Lapas Kelas IIA Lubuklinggau yang mencoba kabur dari Lapas Kelas IIA Lubuklinggau akhirnya meninggal dunia. Diketahui Riki Sandi adalah satu dari dua napi yang berupaya kabur. Ia meninggal saat dirawat di RS Ar Bunda Lubuklinggau, Senin (27/6), sekitar pukul 12.00 WIB.  Diinformasikan sebelumnya Riki terjatuh dari plafon saat berupaya kabur, pada Minggu (26/6), sekitar pukul 16.14 WIB. Dia lalu dilarikan ke rumah sakit AR Bunda Lubuklinggau.  Sementara jenazah Riki sudah dibawa ke rumah duka di RT 02, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau. Tiba di rumah duka sekitar pukul 13.00 WIB. Orang tua Riki Sandi, Safii mengatakan dirinya pada Minggu sore sudah melihat di media sosial soal adanya tahanan kabur. Bahkan dia mengaku melihat vidio yang beredar adanya napi ditangkap saat kabur. Di vidio itu seperti anaknnya.  "Jadi saya hubungilah pihak Lapas, ternyata benar salah satu yang mau kabur adalah Riki," ceritanya.  Dijelaskan Safii, pada malamnya ditelpon dari pihak Lapas Kelas IIA Lubuklinggau, bahwa Riki dibawa ke rumah sakit. "Kemudian kami langsung ke rumah sakit, anak saya dikatakan perlu dirawat di ICU," jelas Safii, saat di rumah duka, Senin (27/6) sore. Diakuinya, dari pihak Lapas menginformasikan bahwa Riki jatuh dari plafon saat berupaya kabur.  "Ngomongnya jatuh dari plafon. Awal jatuh kepala tertimpa lantai. Kemudian ada lagi keterangan bagian dada yang terjatuh duluan," katanya. Minggu malam itu pula, kata Safii, dia mengabari anak tertuanya (kakak Riki), untuk datang ke rumah sakit. Saat itu kondisi Riki sudah tidak sadarkan diri. Dia menegaskan, belum memikirkan penyebab lain atas meninggal  Riki. "Kami belum memutuskan logika lain. Saat ini kami fokus mengurus jenazah," cetusnya.  Dia menjelaskan, rencananya jenazah Riki akan dimakamkan di TPU Siring Agung, Selasa (28/6) pagi. "Rencana dimakamkan besok. Karena masih menunggu anaknya, dan kakak perempuan Riki dari Riau," ungkapnya.  Dia menambahkan, Riki sudah 1 tahun 4 bulan menjalani hukuman. Sejatinya Riki menghirup udara bebas pada Desember mendatang. Soal napi kabur dari Lapas Kelas IIA Lubuklinggau, memang banyak informasi yang beredar masih simpang siur.  Sebab warga Kelurahan Depati Said, Kecamatan Lubuklinggau dihebohkan dengan kaburnya narapidana di Lapas Kelas IIA Lubuklinggau, Minggu (26/6) sore. Kaburnya tahanan ini diketahui saat petugas lapas sedang melakukan pengejaran napi yang kabur tersebut. Informasinya, ada dua orang tahanan yang kabur.  Hebohnya tahanan kabur ini berawal ketika warga melihat ada napi yang sedang dikejar-kejar oleh petugas. Aksi kejar-kejaran itu sempat menjadi tontonan warga. Seorang warga yang enggan menyebutkan namanya menjelaskan ada tiga napi yang kabur. Satu napi berhasil ditangkap di jalan raya saat napi tersebut hendak naik ojek, di depan Lapas. Satu napi berhasil diringkus di area persawahan di belakang Lapas dan satu lainnya berhasil diringkus saat masih di area halaman Lapas. "Satu napi yang ditangkap di jalan dalam kondisi kepala berdarah, satu napi lagi yang ditangkap di sawah ditembak kakinya," jelas warga tersebut. Bahkan ada pula informasi, tahanan yang kabur ada yang ditempak petugas lapas.  Kalapas Klas IIA Lubuklinggau, Eka Prihadi Nusantara mengaku memang ada upaya pelarian dari warga binaan.  Ada dua orang yang berupaya kabur. Namun upaya pelarian, berhasil digagalkan oleh petugas lapas yang patroli.  "Kedua napi yang berupaya kabur adalah DH dan RS. RS sempat dilarikan ke rumah karena cidera jatuh dari plafon,"  jelas Ika Prihadi. "Kalau tiga tidak benar. Yang mau coba lari ini ada dua. Yang berhasil ditanggkap juga dua," tegasnya, Senin (27/6).  Kemudian Ika Prihadi, juga membantah ada yang ditembak. "Tidak ada yang ditembak," tutupnya. (cj17)

Sumber: