Nilai Rapor Pendidikan Lamongan di atas Rata-rata Provinsi dan Nasional
LAMONGAN – Dinas Pendidikan Lamongan mampu meraih rapor pendidikan yang sangat membanggakan. Dalam program peningkatan mutu pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI tersebut, rapor pendidikan di Lamongan pada sejumlah dimensi di atas rata-rata kabupaten/ kota serupa, Provinsi Jawa Timur, hingga nasional. Salah satunya pada dimensi literasi dan numerasi, jenjang SD/ MI Kabupaten Lamongan yang dinyatakan mencapai kompetensi minimum dengan skor 1.93. Nilai ini di atas kabupaten serupa yang hanya meraih skor 1.69. Lebih membanggakan lagi, skor tersebut di atas Provinsi Jawa Timur yang hanya mendapatkan skor 1.86, serta nasional yang hanya meraih skor 1.69. Hasil ini menunjukkan program gerakan literasi satu hari satu buku (Gerlamsesaku) yang dicanangkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi sangat membantu kemampuan literasi siswa. Selain itu, pada dimensi numerasi, juga mampu mencapai kompetensi minimum dengan skor 1.84. Nilai ini di atas kabupaten serupa yang hanya mendapatkan skor 1.55, di atas Provinsi Jatim yang hanya mendapatkan skor 1.68, dan di atas rata-rata nasional yang hanya mendapatkan skor 1.55. Sedangkan, hasil survei karakter jenjang SD di Lamongan sudah pada tahap berkembang dengan skor 2.67. Artinya sudah di atas minimum. Hasil ini di atas rata-rata kabupaten serupa yang hanya mendapatkan skor 2.44, Provinsi Jatim yang hanya mendapatkan skor 2.43, dan rata-rata nasional yang hanya mendapatkan skor 2.50. Sementara, literasi jenjang SMP/ MTS mencapai kompetensi minimum dengan skor 1.96. Nilai ini menyamai skor rata-rata Provinsi Jatim. Sedangkan, hasil tersebut juga di atas kabupaten serupa hanya mendapatkan skor 1.76, dan di atas nasional yang hanya mendapatkan skor 1.72. Hasil numerasi juga mencapai kompetensi minimum skor 1.84. Bahkan nilai ini jauh dari capaian kabupaten serupa yang hanya mendapatkan skor 1.68. Tentu di atas Provinsi Jatim yang hanya mendapatkan skor 1.79, dan nasional yang hanya mendapatkan skor 1.66. Untuk hasil survei karakter, sudah pada tahap berkembang yakni di atas tahap minimum. Indeks karakter siswa sudah di atas rata-rata nasional dengan skor 2.08. Meski sudah berhasil mencapai nilai di atas rata-rata, tapi Dinas Pendidikan Lamongan akan terus mengembangkan dengan implementasi sekolah penggerak dan kurikulum merdeka yang digagas Kemendikbudristek. ‘’Kita sudah siap dengan pelaksanaan sekolah penggerak dan kurikulum merdeka, sebagai wujud penekanan dalam mencapai pendidikan yang maju dan unggul,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Ir. Munif Syarif, MM. Munif mengatakan, Dinas Pendidikan Lamongan siap menerapkan kurikulum merdeka tahun ajaran baru 2022/2023. Salah satu bentuk persiapannya dengan melaksanakan workshop implementasi kurikulum merdeka. Mulai dari bedah struktur kurikulum, analisis capaian pembelajaran, penyusunan modul ajar, hingga penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan yang sedang dilaksanakan pada pengawas, guru, dan kepala sekolah. Tidak ada kesenjangan dalam pemerataan pendidikan diukur dari gender, status ekonomi, dan jarak rumah. Lamongan tergolong aman dalam iklim keamanan pendidikan untuk anak , termasuk iklim toleransi dan kebinekaannya. Selain itu pengembangan jejaring internasional juga terus ditingkatkan. Salah satunya Program kemitraan internasional siswa Lamongan, Hiroshima (Jepang) dan Baliuga (Filipina). Menjalin kerjasama pelatihan guru-guru TIK dengan Unisla dan UTHM Malaysia. Serta membuka kerjasama dan studi banding sekolah internasional di Malaysia. ’’Dinas juga berusaha menciptakan iklim inkulisivitas dan selalu transparan dalam memajukan pendidikan di Lamongan, serta terus meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai pelatihan,” terangnya. (rka/ind)
Sumber: