Bikin Resah, Video Call ‘Pamer Alat Kelamin’ Teror Warga Kepahiang
KEPAHIANG – Warga Kepahiang diresahkan dengan aksi “pamer alat kelamin” melalui panggilan video atau videocall melalui aplikasi WhatsApp. Keresahan ini seperti dialami salah satu warga Kelurahan Durian Depun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang berinisial SR (24), yang diketahui merupakan karyawan swasta di Kabupaten Rejang Lebong. SR menuturkan kronologis kejadian yang dialaminya terjadi pada Rabu, 15 Juni 2022 pukul 23:37 WIB. Waktu itu SR mendapat panggilan video WhatsApp dari nomor baru yang tidak dikenal. Awalnya SR merasa enggan mengangkat panggilan nomor pelaku tersebut. Selain karena merupakan nomor baru yang tidak ada di kontak SR, juga kondisi sudah tengah malam. Hanya saja dengan faktor pertimbangan lain, SR memutuskan menerima panggilan karena kemungkinan itu nomor dari keluarga sendiri lantaran di rumah SR kebetulan sedang ada pihak keluarga yang menginap. Disampaikan SR, saat melakukan panggilan video WhatsApp tersebut pelaku tidak menampakkan wajah dan tidak bersuara. Dan tiba-tiba pelaku menyorotkan kamera HP kebagian kemaluannya yang kala itu dalam posisi telanjang. SR yang mengaku sudah feeling, lantas SR tidak histeris dan tidak mengeluarkan kalimat sedikit pun meskipun sedikit terkejut. Untungnya saat video call berlangsung, SR tidak mengaktifkan kamera di HP nya. Sayangnya SR yang menyaksikan ulah pelaku tersebut juga tidak mengenali siapa pelaku dibalik yang berbuat pelecehan itu. Saat pelaku menunjukkan alat kelaminnya tersebut SR mengaku langsung refleks untuk merekam kejadian tersebut. Alhasil SR merekam kurang lebih 10 detik aksi pelaku. SR yang merasa syok, langsung menutup panggilan telepon. Hanya saja pelaku yang tidak puas dengan aksinya tidak lama berusaha kembali melepon, namun SR reject dan block. Dengan kejadian yang dialaminya, SR mengaku khawatir dan takut jika kejadian ini terulang dan dialami oleh orang lain. Terutama para wanita yang kemungkinan tidak antisipasi dari awal untuk was-was menerima panggilan telepon dari orang yang tidak dikenal, bisa jadi meninggalkan trauma. “Setelah saya block langsung saya seach di app getcontact, tapi nihil tidak ada tags yang menunjukkan identitas pelaku, bisa jadi pelaku menggunakan nomer baru,” ungkapnya. Tambah SR untuk teman-teman yang mengalami kejadian yang sama. SR menganjurkan untuk menyimpan nomor pelaku dan lacak menggunakan aplikasi-aplikasi yang aman di google untuk mengetahui jejak digital pelaku. Dan jika menerima sebuah panggilan video dari nomor tak dikenal, alangkah baiknya untuk memeriksa dan memastikan dahulu apakah panggilan tersebut aman atau tidak, dan apakah kalian mengenal pemilik nomer tersebut atau tidak. Terutama untuk kaum hawa untuk lebih berhati-hati lagi apalagi ketika menerima panggilan video call dari nomor misterius. Sementara itu, SR mengemukakan kasus yang dialaminya ini belum dilaporkannya kepada pihak berwajib, karena masih menunggu etikat baik pelaku. “Kalo pelaku itu teman saya, saya tunggu klarifikasi dan permintaan maafnya, jikalau bukan teman saya harap jangan ulangi lagi kejadian tersebut ke korban-korban yang lain. Karena dengan nomor telepon identitas pelaku bisa sangat cepat terlacak dan mengancam reputasi pelaku kedepan,” harap SR. (adminonline/ce)
Sumber: