Jadi Heboh Usai Anya Geraldine Duduk sebagai Juri Grand Final Puteri Indonesia 2022

Jadi Heboh Usai Anya Geraldine Duduk sebagai Juri Grand Final Puteri Indonesia 2022

JAKARTA – Selebgram dan aktris muda Anya Geraldine menuai sorotan publik usai tampil sebagai salah satu dari sembilan orang juri dalam Grand Final Puteri Indonesia 2022 yang digelar di Jakarta Covention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat malam (27/5). Menariknya, Anya duduk di antara para juri dari para pejabat dan tokoh publik yang dianggap lebih mumpuni dalam menilai para peserta Puteri Indonesia 2022 dibanding sang artis. Anya duduk di kursi dewan juri bersama dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pengusaha dan mantan Kepala Bekraf Triawan Munaf, dan Kusumadewi Sutanto dari Yayasan Puteri Indonesia. Ada juga Puteri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull, Miss International 2019 Sireethorn Leeramwat, Direktur PT Mustika Ratu Tbk sekaligus Ketua Panitia Pemilihan Puteri Indonesia 2022 Kusuma Ida Anjani, dan Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia Mega Angkasa. Alhasil, penampilan pemeran pelakor di mini sinema Layangan Putus itu pun memancing aneka komentar dari netizen di media sosial. Bahkan, kontroversi ini menjadi trending topic di twitter. Beberapa netizen meragukan kapabilitas Anya dan mempertanyakan alasan Yayasan Puteri Indonesia menunjuk wanita bernama asli Nur Amalina Hayati ini sebagai juri di ajang pemilihan bergengsi tersebut. Namun hingga kini pihak penyelenggara belum menyampaikan alasannya secara resmi. Beberapa warganet pun mengungkapkan ekspektasinya tentang dewan juri dari kalangan selebriti muda yang lebih pantas dibanding Anya. Di antaranya Cinta Laura atau Maudy Ayunda. Tak hanya itu, busana yang dikenakan Anya pun jadi perhatian netizen. Padahal, Anya tampil anggun mengenakan kebaya rancangan Anne Avantie yang memperlihatkan sebagian bahunya dengan hiasan selendang transparan di bahu kanan lengkap dengan bunga mawar merah marun di sanggul rambut. Lantas apa pertanyaan yang diajukan Anya kepada finalis Puteri Indonesia 2022. Dalam kesempatan memilih 6 besar finalis Puteri Indonesia 2022, Anya pun bertanya seputar Bhinneka Tunggal Ika dan intolerasi di masyarakat. Dan peserta yang mendapatkan pertanyaan dari Anya adalah finalis perwakilan Sulawesi Tenggara, Arina Rezkyana Arfa. “Bangsa kita memiliki slogan Bhineka Tunggal sebagai simbol persatuan, tapi bagaimana menjadikan model Bhinneka Tunggal Ika tetap relevan untuk sekarang?,” tanya Anya. Tak butuh waktu lama, Arina bisa dengan baik menjawab pertanyaan tersebut hanya dalam waktu 20 detik. “Saya percaya filosofi Bhinneka Tunggal Ika, menekankan betapa pentingnya perbedaan dan persatuan. Sedangkan dengan sikap intoleransi hanya akan memicu perpecahan,” jawab Arina. Seperti diketahui, pemenang Puteri Indonesia 2022 kali ini adalah Laksmi Shari Deneefe, perwakilan dari Bali. (lpe/suc/jay)

Sumber: