Bikin Geger, 2 Pria Tewas Tergeletak di Saluran Irigasi

Bikin Geger, 2 Pria Tewas Tergeletak di Saluran Irigasi

CANDI - Dua mayat pria ditemukan tertelungkup di saluran irigasi sawah di Dusun Tempel, RT 6, RW 2, Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, kemarin pagi (22/5). Dugaan yang berkembang sebelum tercebur parit, dua pria itu mabuk. Dugaan lain, dua mayat itu korban pembunuhan dengan dibuat seolah-olah kecelakaan. Kapolsek Candi Kompol Hari Siswo Suwarno menjelaskan, sekitar pukul 06.00 WIB, Mohammad Imron akan memasang jaring di pinggir sawah di samping aliran irigasi RT 6 tersebut. Imron melihat ada satu unit sepeda motor Honda Supra X warna hitam nopol W 5464 TU jatuh terbalik di dalam saluran irigasi. Imron pun mendekat. Ternyata, lampu sein sepeda motor sisi kanan masih menyala. Tak jauh dari motor, ada dua laki-laki dalam posisi tengkurap. Posisi wajahnya masuk ke air. Dia pun memastikan kondisi keduanya. Ternyata sudah meninggal. Imron pun melapor ke Ketua RT 6 Imam. Selanjutnya, mereka melapor ke Polsek Candi. Sekitar pukul 07.00  WIB, petugas melakukan olah TKP. ’’Ada satu botol bir oplosan yang sudah terbuka, tapi ada sisanya setengah, terbungkus dalam plastik kresek warna hitam dijepitkan di bagian tengah sepeda motor,’’ kata Hari. Di jepitan motor itu pula, ada satu setel jas hujan warna pink. Dalam olah TKP itu, petugas juga menemukan dompet di saku korban. Isinya KTP atas nama Wahyu Purnawan dan juga handphone merek Infinix warna hijau metalik. ’’Sewaktu sepeda motor dinaikkan, ternyata persneling sepeda motor masuk pada gigi tiga,’’ kata Hari. Artinya, korban diduga dalam kecepatan sedang. ’’Bagian sepatbor depan lecet, bodi samping sebelah kiri tergores, dan ada bagian bodi kiri yang pecah,’’ katanya. Setelah diidentifikasi, ternyata korban benar sesuai KTP yang ditemukan. ’’Satu korban atas nama Wahyu tersebut merupakan warga Desa Kalitengah. Satunya atas nama Agung Muhammad Sadeli, warga Nganjuk,’’ jelas Hari. Hari menduga korban terjatuh dan terperosok ke saluran irigasi. Saluran itu tidak begitu dalam, tetapi karena kondisi mabuk dan tidak sadar, diduga korban sulit menyelamatkan diri hingga akhirnya meninggal karena tenggelam. Keduanya pun dievakuasi ke RSUD Sidoarjo untuk visum. ’’Tidak ada tanda luka atau kekerasan,’’ katanya. Pihak keluarga langsung meminta jenazah untuk dimakamkan. Untuk mengetahui detail kejadian itu, Kanitgakkum Polresta Sidoarjo AKP Sugeng Sulistyono melakukan olah TKP kejadian tersebut. Kesimpulannya, bukan masuk laka lantas. Alasannya, setelah pihaknya mengidentifikasi, tidak ada bekas goresan di jalan. Posisi jatuh sepeda motor tidak sesuai dengan arah jatuhnya.’’Posisi korban berseberangan antara korban satu dan korban dua,’’ katanya. Selain itu, luka yang dialami korban tidak menunjukkan kejadian laka lantas. Dari hasil olah TKP, unit gakkum tersebut menyimpulkan bahwa kejadian tersebut bukan laka lantas. Petugas pun menemui pihak keluarga kedua korban di kamar jenazah RSUD Sidoarjo. ’’Setelah kami sampaikan sesuai hasil cek kondisi jenazah kepada keluarga, untuk bisa mengetahui lebih lanjut penyebab kematian dibutuhkan otopsi. Namun, keluarga jenazah tidak berkenan untuk dilakukan otopsi,’’ katanya. Kedua keluarga sudah sepakat membuat surat pernyataan tidak mau dilaksanakan otopsi. Dugaannya, korban meninggal karena mabuk dan tenggelam. (uzi/c12/any/jawapos)

Sumber: