Pengelola Menduga Seluncuran Water Park Ambruk karena Kelebihan Beban
SURABAYA - Pengelola menduga ambruknya seluncuran air di Water Park Kenjeran Surabaya pada Sabtu (7/5) siang, akibat pengunjung yang tak mematuhi aturan. Akibatnya, salah satu bagian seluncuran ambruk dan 16 orang harus dilarikan ke rumah sakit. Bambang Irianto, manajer HRD PT BCW (Bangun Citra Wisata) yang mengelola seluruh wahana di Kenpark mengatakan, sebelum ambruk, banyak pengunjung yang melompat-lompat di atas seluncuran. ”Tadi kan banyak yang genjot-genjot itu. Daya tampung perosotan itu maksimal 5–10 orang,” kata Bambang di lokasi. Bambang menduga terdapat lebih dari 10 orang di atas seluncuran. Mereka disebut saling bergandengan tangan ketika meluncur. ”Analisis saya itu lebih dari 10 orang dan bareng-bareng gandengan. Tadi ada penumpukan di atas,” tutur Bambang. Padahal, lanjut dia, petugas di bagian seluncuran telah mengingatkan pengunjung untuk tidak bergandengan tangan. Petugas juga telah meminta pengunjung untuk meluncur satu per satu. Permintaan itu sebagai pengingat supaya pengunjung bisa meluncur dengan aman. Namun ketika diingatkan, pengunjung itu marah. ”Ya nama pengunjung latar belakangnya beda-beda kan. Kalua diingatkan marah-marah kalau ditegur,” ujar Bambang. Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto menyatakan, korban rata-rata berusia anak-anak. Tidak ada korban meninggal dunia dari kejadian itu. Seluruh korban dipastikan sudah ditangani tenaga kesehatan. Petugas melakukan investigasi lapangan mencari penyebab ambrolnya seluncuran. ”Reskrim sudah menangani investigasi,” terang Anton Elfrino Trisanto. ”Kami cek lagi. Nanti hasil investigasi kami sampaikan. Ini (jatuh) sekitar 10 meter dari atas,” terang Anton Elfrino Trisanto. (rafika/jawapos) Tangkapan layar ambruknya seluncuran air di Water Park Kenjeran Surabaya. (Rafika Yahya/JawaPos.com)
Sumber: