Seram Ini, Tiga Bocah Cilik Pamer ‘Kemaluan’ pada Wanita Sedang Joging

Seram Ini, Tiga Bocah Cilik Pamer ‘Kemaluan’ pada Wanita Sedang Joging

PURBALINGGA — Ulah tiga bocil atau bocah cilik pamer alat kelamin kepada wanita dewasa geger di media sosial. Tiga bocil tersebut memperlihatkan kemaluannya kepada wanita yang tengah joging di Stadion Goentoer Darjono Purbalingga. Video tersebut diketahui dari unggahan pengguna akun twitter @Dreamens1on. “Kejadian di GOR Purbalingga, bocah nunjukin kelamin ke pejalan kaki, ngeri banget,” cuit akun tersebut. Dalam video tersebut, terlihat seorang perempuan yang mengenakan pakaian olahraga dan sedang melakukan joging. Wanita dewasa tersebut juga ditemani seorang wanita lain yang sedang memvideokan kejadian tersebut. Lalu, seorang anak kecil menggunakan celana pendek kolor dan kaos lenggan panjang, menurunkan celananya. Begitu wanita tersebut mendekat, secara tiba-tiba bocah kecil pertama menyingkap pakaian dan celananya sehingga terlihat alat kelamin bocah tersebut. Wanita yang tengah joging itu kaget melihat anak kecil yang mempertontonkan kemaluannya tersebut. Tak sampai disitu kedua temannya menyusul melakukan hal yang sama. Mereka kaget dan mengingatkan kepada tiga anak tersebut. Namun bukannya berhenti, kedua anak tersebut justru semakin menjadi melakukan aksinya. Tidak diketahui kapan terjadinya peristiwa itu terjadi. Namun, diduga peristiwa itu terjadi di Kamis pagi. Sementara, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga Prayitno ketika dikonfirmasi belum tahu kapan kejadian tersebut terjadi. “Kami tidak tahu kapan peristiwa itu terjadi. Namun, diperkirakan terjadi pada Kamis pagi,” katanya, Jumat, 6 Mei 2022, diutip dari radarbanyumas.co.id. Ia juga mengatakan, pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan pengelola Stadion Goentoer Darjono Purbalingga. “Kita (Dinas, red) sudah koordinasi dengan pengelola, untuk cari alamat anak tersebut. Apakah warga sekitar atau bukan, bagaimana latar belakang keluarganya,” ujarnya. “Sangat disayangkan, memperihatinkan. Mungkin kalau sudah ketemu alamatnya, akan dilakukan pembinaan. Jika dirasa perlu akan dihadirkan psikolog, atau akan dibawa ke dinas sosial,” pungkasnya. (fin)

Sumber: