Terungkap, Gadis 19 Tahun Itu Buat Laporan Palsu soal Penculikan

Terungkap, Gadis 19 Tahun Itu Buat Laporan Palsu soal Penculikan

TABANAN – Seorang gadis berusia 19 tahun asal Banjar Dinas Batanpoh, Desa Pandak Gede, Kediri Tabanan sempat melaporkan dirinya menjadi korban dugaan aksi penculikan dan percobaan pemerkosaan. Ternyata setelah diselidiki, gadis berinisial DAT membuat laporan bohong atau palsu ke polisi. Terungkap, setelah polisi menyelidiki kasus aksi penculikan yang dilaporkan ke Polsek Kediri Senin lalu (2/5). Berita soal aksi penculikan tersebut sempat menghebohkan warga Tabanan dan jagat media sosial. Gadis tersebut dengan sengaja merekayasa laporan ke polisi. Dia mengaku telah menjadi korban penculikan oleh tiga orang pria. Polisi pun sempat dibuat pusing bukan main untuk mengungkap kasus tersebut. Belum lagi kasus aksi penculikan tersebut membuat resah warga dan viral. “Kesimpulan kami kronologis kejadiannya tidak seperti itu. Setelah kami selidiki, berita dan laporan awal yang dibuat korban hanya mengarang cerita. Itu karena ada unsur dorongan rasa takut korban sendiri, karena pulang sudah larut malam. Jadi korban mengarang cerita agar tidak disalahkan oleh keluarganya,” ungkap Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra. Setelah melakukan pemeriksaan keterangan sejumlah saksi mulai dari keluarga korban, korban sendiri hingga terduga pelaku. “Rasa takut pulang tengah malam sehingga korban memberikan keterangan keliru,” jelasnya. Untuk korban sendiri masih pihaknya periksa kondisi psikologis. Apakah korban mengalami gangguan kejiwaan atau mental. “Kita masih berproses, mudah-mudahan permasalah ini cepat selesai dan mengklirkan cerita ini," tegasnya. Disinggung soal keterangan palsu yang diberikan korban polisi. Apakah ada pasal yang akan dikenakan. AKBP Ranefli Dian Candra menyebut pihaknya masih melihat akar permasalahannya terlebih dahulu, karena permasalahan tidak hanya penegakan hukum saja. “Kami lihat akar masalahnya dulu,” tandasnya. Sementara itu, adanya dugaan aksi penculikan dan percobaan pemerkosaan tersebut juga membuat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmayati turun tangan untuk menelusuri kasus ini. Menteri PPPA yang akrab disebut Bintang Puspayoga langsung mendatangi Polres Tabanan. Menurut Bintang Puspayoga, kedatangannya ke Tabanan adalah untuk memberikan dukungan kepada Polres Tabanan dan memberikan perhatian yang serius terkait penganiayaan terhadap seorang wanita 19 tahun dan ditemukan dalam kondisi terikat pada kaki tangan serta mulut disumpal kain putih. "Artinya kita berikan perhatian serius terhadap kasus ini (penganiayaan). Mudah-mudahan bisa dituntaskan dengan baik," harapnya. Menurut Bintang, selama ini koordinasi pihaknya dengan instansi lain sangat terjalin dengan baik. Sehingga di setiap kasus yang melibatkan perempuan dan anak diharapkan bisa diselesaikan dengan cepat, tepat dan tuntas. (rb/jul/don/JPR)

Sumber: