Keluarga Protes, Jersey Maradona ‘Hand of God’ Piala Dunia 1986 Dijual
KELUARGA mendiang Diego Armando Maradona mengungkapkan kekecewaan saat mendapati jersey bersejarah Piala Dunia 1986 milik legenda sepak bola Argentina itu telah dijual. Maradona bertukar kaus dengan gelandang Inggris Steve Hodge saat perempat final Piala Dunia 1986 itu. Hogde menyimpannya selama 35 tahun terakhir sebelum akhirnya diketahui dilelang dan dijual. Baju Maradona yang dipakai saat mencetak gol tangan Tuhan atau ‘Hand of God’ telah dibeli oleh pembeli misterius seharga 7,1 juta Poundsterling. Ini diketahui saat delegasi Argentina termasuk keluarganya melakukan perjalanan ke London dalam upaya untuk membeli baju itu kembali. Perusahaan memorabilia pribadi dan asosiasi sepak bola negara (AFA) itu, diketahui telah tiba di London, Rabu (4/5/2022) untuk membeli sendiri jersey itu senilai 5 juta Poundsterling. “Dia menjual sesuatu milik Maradona dan AFA tanpa izin,” sebut perwakilan keluarga seperti dilansir TheSun. “Itu (jersey) harus di Argentina agar semua orang Argentina bisa menikmatinya, dan bukan untuk seorang jutawan yang memajangnya di lemarinya,” ujar perwakilan keluarga. Seperti diketahui, di Piala Dunia 1989 Argentina memenangkan pertandingan 2-1 lawan Inggris. Steve Hodge terlibat dalam insiden gol tangan Tuhan Maradona. Ini berawal saat dia mengoper bola kembali ke penjaga gawang sebelum Maradona dengan cetakannya untuk melompat dan meraih bola dengan tangannya. Setelah itu, sang pemain mengatakan bahwa gol itu dicetak ‘sedikit dengan kepala Maradona, dan sedikit dengan tangan Tuhan’. Usai pertandingan, Maradona bertukar kaus dengan gelandang Inggris Steve Hodge, yang tidak pernah menjualnya hingga sekarang. Selama 20 tahun terakhir, telah dipinjamkan ke Museum Sepak Bola Nasional Inggris di Manchester. Brahm Wachter, Sotheby’s Head of Streetwear and Modern Collectables, yang bertanggung jawab melelang, mengatakan jersey Maradona itu adalah pengingat nyata dari momen penting tidak hanya dalam sejarah olahraga, tetapi juga dalam sejarah abad ke-20. “Dalam minggu-minggu sejak kami mengumumkan lelang, kami telah dibanjiri oleh penggemar dan kolektor olahraga, dengan kegembiraan yang nyata selama pameran publik,” sebutnya. “Ini bisa dibilang kaos sepak bola paling didambakan yang pernah dilelang, dan karena itu pantas bahwa sekarang ini memegang rekor lelang untuk objek apa pun dari jenisnya,” sambungnya. Seperti diketahui, Maradona meninggal dunia pada tahun 2020 di usia 60 tahun, setelah berjual keras lepas dari ketergantungan terhadap kokain dan sakit lainnya. (nin/pojoksatu)
Sumber: