23 Hari Berkebun, Samson Ditemukan Hanya Tinggal Tulang

23 Hari Berkebun, Samson Ditemukan Hanya Tinggal Tulang

MURATARA - OKINEWS.CO - Selama 23 hari pergi berkebun, pulang ke rumah menjadi tulang belulang. Kejadian itu terjadi terhadap Samson (57) di Rompok Minak, Desa Noman-Batu Gajah, kecamatan Rupit, Muratara. Informasi dihimpun Kapolres Muratara AKBP Eko Sumaryanto melalui Kapolsek Rupit AKP Forliamzon saat di konfirmasi Senin (23/8) membenarkan adanya penemuan jenazah di rompok minak. Identitas korban diketahui sebagai Samson warga Desa Batu Gajah Baru. Penemuan jenazah korban pertama kali ditemukan istrinya, Jumat (20/8) pukul 17.00 WIB, lalu di evakuasi pukul 22.00 WIB. "Penemuan jenazah tidak utuh, atas saran dari Polsek Rupit mayat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum guna mengetahui penyebab kematian," ungkap Kapolsek Rupit AKP Forliamzon. Sementara itu, Masito kerabat korban awalnya menuturkan, sebelum penemuan Samson yang menjadi tulang belulang itu. Awalnya korban hendak pergi berkebun tanggal 28 Juli 2021. Satu hari sebelum berangkat dia sempat mengeluh sakit kepala dan sempat berobat. Meski sempat dilarang dia tetap berangkat berkebun bersama anaknya, Edi Kusuma (25) yang memang diketahui alami gangguan mental. Pihak keluarga setelah lima hari keberangkatan Samson dan anaknya, sempat menghubungi korban. Namun komunikasi itu tidak pernah tersambung meski nomor handponnya aktif. Kondisi itu berlangsung selama 23 hari hingga Jumat (20/8), kerabat korban yang tinggal di Desa Batu Gajah mendatangi lokasi karena mendapat kabar dari warga lainnya, Edi Kusuma anak korban ditemukan telanjang dan alami kelaparan di tengah pulau di dekat kebunnya. Setelah melakukan pencarian, istri korban Sukmawati (50) menemukan Samson sudah menjadi tulang belulang berjarak 30 meter dari belakang pondok korban, dan hanya menyisahkan pakaian yang berbalut tulang. "Saat penemuan itu tulangnya tidak utuh bagian tangan dan kaki sudah hilang. Hari itu langsung kami bawa pulang dan Sabtunya kami lakukan pencairan lagi terhadap tulang belulang yang belum ketemu," ujarnya. Pihak keluarga mengaku masih penasaran dengan penyebab kematian korban, karena ada beberapa kejanggalan. Seperti setiap warga yang menanyakan keberadaan korban sebelum penemuan jenazah. Anak korban selalu mengatakan bapaknya sedang pergi ke Desa. Dan adanya benda seperti golok yang hilang dari sarung dipinggang korban. " Tapi kami tidak bisa mengandalkan anak korban karena memang orangnya kurang," bebernya. Setelah melakukan visum di RSUD Rupit, pihak keluarga langsung membawa jenazah korban untuk di kebumikan di Desa Batu Gajah Baru. Untuk hasil visum masih menunggu koordinasi dari pihak RSUD dan pihak kepolisian.(cj13)  

Sumber: