Tutup Pintu Ekspor Migor Tak Berpengaruh Bagi PALI

Tutup Pintu Ekspor Migor Tak Berpengaruh Bagi PALI

PALI - Ditutupnya pintu ekspor minyak goreng sepertinya tidak begitu berdampak terhadap warga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Pasalnya, sekitar 80 persen lebih penduduknya sebagai petani karet. Seperti diungkapkan, Zuli (43), salah satu petani karet di Kecamatan Talang Ubi, meskipun dibuka atau ditutupnya ekspor minyak goreng tidak akan berdampak besar bagi warga Kabupaten PALI. "Saya juga memang ada pak, kebun sawit tapi tidak sebanyak karet. Jadi warga yang berkebun sawit hanya sekedar coba-coba saja, dan luasnya tidak begitu besar. Jadi biasa-biasa saja," terangnya. Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI Ahmad Jhoni SP MM mengatakan, kenaikan harga sawit saat ini tidak begitu berdampak bagi petani di Bumi Serepat Serasan. "Karena di Kabupaten PALI, mayoritas petaninya merupakan petani karet. Jadi yang merasakan kenaikan harga sawit sebagian kecil warga saja," ujarnya. Namun, ternyata hal tersebut belum menjadi alasan bagi para petani untuk beralih menjadi petani sawit dan meninggalkan pohon karet yang memang menjadi tanaman mayoritas para petani di Kabupaten PALI. "Kita juga menghimbau para petani karet untuk tidak latah dengan kenaikan harga kelapa sawit ini. Karena, sewaktu-waktu harganya bisa turun dan harga getah karet yang naik," tambahnya. (ebi)

Sumber: