Bubur Suro, Kudapan Buka Puasa Khas Palembang Saat Ramadan
PALEMBANG - Saat bulan Ramadan, Kota Palembang memiliki salah satu kudapan khas yang selalu ada dan bisa dinikmati masyarakat umum secara gratis. Tidak lain dan tidak bukan Bubur Suro namanya, bubur dengan warna coklat dengan rasa gurih yang nikmat hasil dari sop daging yang dicampur menjadi satu. Rasanya yang nikmat tersebut menjadikan Bubur Suro sebagai santapan berbuka Puasa yang banyak di incar oleh masyarakat Kota Palembang, khususnya masyarakat sekitaran Masjid AL Mahmudiyah atau Masjid Suro yang bertempat di Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II. Mahmud Ali, salah satu pengurus Masjid Al Mahmudiyah atau yang biasa dikenal dengan Masjid Suro mengatakan bahwa tradisi santap Bubur Suro sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. “Dua tahun terakhir kita tetap buat, tapi dibagikan dan dibawa pulang. Sekarang sudah bisa kita gelar lagi sehingga bisa disantap secara bersama-sama,” kata Ali, Sabtu (16/4) sore Dikatakannya, Bubur Suro sendiri tidak berbeda seperti bubur lainnya, yakni berbahan dasar beras yang dimasak menjadi bubur. Namun yang membedakan Bubur Suro adalah cara penyajiannya menggunakan sop daging serta bumbu yang dicampur menjadi satu. "Sebanyak lima kilogram beras dimasak untuk disajikan kepada jemaah Masjid Suro untuk menu berbuka. Beras yang dimasak tersebut terus diaduk menjadi bubur selama tiga jam hingga matang dan mengental. Setelah matang, Bubur Suro dicampur dengan sop daging dan bumbu sop yang diaduk menjadi satu menggunakan api kecil," katanya. “Diaduk terus ini sampai tercampur semua. Setelah jadi, warnanya pun menjadi coklat dan siap dibagikan,” tambahnya yang juga juru masak Bubur Suro. Lanjutnya, Bubur Suro yang telah siap dibagi menjadi dua bagian, satu untuk masyarakat sekitar yang ingin membawa pulang dan satunya untuk dibagikan kepada jemaah Masjid Suro untuk menu berbuka. "Bagi masyarakat Kota Palembang yang ingin ikut menikmati gurihnya Bubur Suro, bisa langsung datang ke Masjid Suro yang berlokasi di Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II sebelum Magrib" jelasnya. Sementara itu, salah satu jemaah, Ilham Akbar mengatakan bahwa rasa yang dihasilkan dari Bubur Suro memiliki rasa yang khas. Meskipun dicampur menjadi satu, sop daging tetap terasa pekat sehingga memberikan rasa gurih yang memanjakan lidah. “Enak sekali, rasanya gurih dan beda dari bubur-bubur ayam atau bubur lainnya,” tukasnya (Mg01)
Sumber: