Ini Curhat Imran Khan, Perdana Menteri Pakistan yang Digulingkan
PAKISTAN - Sebuah ungkapan hati dicurahkan Imran Khan setelah dirinya digulingkan dari kursi perdana menteri Pakistan. Lewat tweet pertamanya sejak diberhentikan paksa, Khan menuding pasukan asing yang tidak disebutkan namanya ikut andil dalam mosi tidak percaya yang menggulingkannya pada Minggu pagi (10/4) waktu setempat. "Pakistan menjadi negara merdeka pada 1947; tetapi perjuangan kebebasan dimulai lagi hari ini melawan konspirasi asing dari perubahan rezim,” tulis Khan, di akun Twitternya. "Selalu orang-orang di negara ini yang membela kedaulatan dan demokrasi mereka," tambahnya. Khan juga berterima kasih kepada rakyat Pakistan atas dukungannya selama ia menjabat, yang menurutnya sangat luar biasa. Dalam beberapa cuitannya pada pagi ini ia merasa sangat terharu atas reaksi rakyat Pakistan yang mendukungnya dan memprotes perubahan rezim yang didukung AS. "Menunjukkan orang Pakistan di dalam dan luar negeri dengan tegas menolak ini," katanya. Dalam cuitan terbaru yang redaksi pantau, Khan kemudian memposting video di mana kerumuman massa pendukungnya memenuhi kota, memprotes penggulingannya. "Belum pernah orang sebanyak itu keluar secara spontan dan dalam jumlah seperti itu, dalam sejarah kita. Menolak pemerintah impor yang dipimpin oleh penjahat," cuitnya. Khan adalah bintang kriket yang menjadi politisi. Khan mulai menjabat pada 2018. Ia menjadi politisi karismatik dan, setelah bertahun-tahun berjuang, ia berhasil menggeser dua dinasti politik saingannya yang telah mendominasi Pakistan selama beberapa dekade. Khan memiliki dukungan publik yang signifikan dan tulus pada masa itu. Namun, Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang mengusungnya, kehilangan mayoritasnya di Majelis Nasional pada Maret, ketika tujuh anggota parlemen dari mitra koalisinya memutuskan untuk bergabung dengan barisan oposisi. Saingan politik Khan menudingnya gagal mengatasi krisis ekonomi dan politik Pakistan. Sementara Khan, mengklaim bahwa oposisi bertindak sesuai dengan keinginan kekuatan asing. Di masa lalu, ia pernah menyebut Washington sebagai pemain di balik dugaan konspirasi tersebut. Majelis Nasional Pakistan akan memilih perdana menteri baru pada Senin. Kandidat PTI adalah Shah Mehmood Qureshi, yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri, seperti dilaporkan RT. Sementara partai oposisi Liga Muslim Pakistan-Nawaz mencalonkan Shehbaz Sharif, saudara mantan PM Nawaz Sharif, sebagai kandidatnya untuk jabatan tersebut. (rmol.id)
Sumber: