Italia-Mesir Masih Berharap Tampil di Piala Dunia 2022

Italia-Mesir Masih Berharap Tampil di Piala Dunia 2022

ROMA - DARI 32 tiket ke putaran final Piala Dunia 2022, 29 di antaranya sudah terisi. Hanya menyisakan path A kualifikasi kedua zona UEFA antara Wales melawan pemenang Skotlandia kontra Ukraina lalu dua play-off antarkonfederasi. Siapa sangka, muncul dua opsi ”tiket” lainnya. Ada skenario yang memungkinkan bagi Italia dan Mesir untuk lolos dengan jalur menggantikan posisi tim lain. Untuk Gli Azzurri—julukan Italia, mereka bisa menggantikan posisi Iran. Itu setelah Iran mendapat sanksi FIFA lantaran melarang perempuan menyaksikan pertandingan mereka di stadion. Momen itu terjadi pada matchday pemungkas Grup A kualifikasi putaran ketiga zona AFC melawan Lebanon, Selasa (29/3). Pada laga yang dimenangi Iran 2-0 tersebut, setidaknya ada 2 ribu perempuan yang tidak diizinkan masuk ke Imam Reza Stadium, Mashhad. Padahal, mereka semuanya memiliki tiket. Yang memberatkan posisi Iran adalah mereka pernah mendapatkan peringatan dari FIFA tiga tahun lalu untuk menyudahi aturan melarang perempuan untuk menonton pertandingan Team Melli –sebutan Iran—di stadion. ”Berita yang mengkhawatirkan dari FIFA,’’ cuit anggota FFIRI (Federasi Sepak Bola Iran) Mehrdad Seradschi. Jika Iran didiskualifikasi, secara teori FIFA dapat mempromosikan tempat mereka kepada timnas dengan koefisien tertinggi di ranking dunia yang dirilis, Kamis (31/3). Italia yang ada di ranking keenam jelas memenuhi persyaratan tersebut. Meski begitu, kans Italia lolos ke Qatar menggantikan Iran juga tidak terlalu besar. Sebab, FIFA belum merilis jenis sanksi kepada Iran. Selain itu, Iran juga menyelesaikan kualifikasi mereka secara sah. Sementara terkait Mesir, mereka tidak ingin tiket gratisan. Mesir mengajukan permohonan kepada FIFA supaya second leg kualifikasi putaran ketiga zona CAF di kandang Senegal untuk diulang. Penyebabnya, Mesir menganggap laga yang dihelat pada Rabu lalu (30/3) itu merugikan mereka lantaran banyaknya sorotan laser berwarna hijau kepada para pemain Serangan laser semakin brutal ketika laga harus dilanjutkan ke adu penalti. Kapten Mesir Mohamed Salah tak luput dari teror. Kegagalan eksekusi penaltinya pun diyakini karena serangan tersebut. ”Sebelum memutuskan, kami sedang mempelajari laporan yang terjadi pada laga tersebut,” begitu bunyi pernyataan resmi FIFA.(io/dns/jpg/riaupos.co)

Sumber: