Keluar dari Semak-Semak, Lalu Todongkan Parang 

Keluar dari Semak-Semak, Lalu Todongkan Parang 

PRABUMULIH - Holdiman Silalahi (28) warga Jalan Lekipali, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, kota Prabumulih diamankan tim Satreskrim Polsek Prabumulih Timur. Pelaku ditangkap karena melakukan aksi begal motor dan kerap meresahkan korbannya. Selain mengamankan pelaku, juga diamankan barang-bukti berupa 1 unit HP merk Vivo Y20S milik korban dan 1 bilah parang bergagang kayu yang digunakan pelaku untuk beraksi. Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi melalui Kapolsek Prabumulih Timur AKP Herman Rozi didampingi Kanit Reskrim, Ipda Haryoni Amin dikonfirmasi Kamis (31/3) mengaku, pelaku diamankan berawal dari laporan Marchelino Anggara (20) warga Jalan Lingkar Perumahan GPE blok J ke Polsek Prabumulih Timur. Dalam laporannya, korban mengaku dibegal pria menggunakan parang serta mengancam akan membunuhnya. Pelaku lantas membawa handphone dan motor korban lalu pergi di jalan samping gedung BLK Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, Sabtu (19/2) pukul 21.15 WIB lalu. "Dalam aksinya, tersangka menghentikan motor korban dengan keluar dari semak-semak sambil membawa parang. Pelaku menyuruh korban turun dari sepeda motornya dan mengambil tas warna hitam berisikan 1 unit HP merk Vivo dan membawa motor korban," beber Kanit. Lebih lanjut, Haryoni mengatakan mendapat informasi itu pihaknya melakukan penyelidikan selama 1 bulan dan dari hasil penyelidikan didapat pelaku sedang berada di PT.GBS tepatnya di Desa Prambatan Kabupaten Pali. "Pelaku kita amankan tanpa perlawanan, turut diamankan 1 unit handphone dan motor masih dalam pencarian kami. Atas perbuatannya pelaku akan dijerat pasal 365 KUHP pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara," tegasnya. Sementara itu, dihadapan petugas, Holdiman Silalahi mengaku perbuatannya itu dilakukan tidak sengaja karena melihat korban melakukan perbuatan mesum. "Saya lihat mereka mesum di tempat sepi itu, lalu saya hampiri dan memang rencana saya mau dilaporkan ke ketua RT tapi karena sepi dan pelaku nurut akhirnya kita pakai motor dan dibawa kabur bersama 1 handphone," akunya. Dikatakan Bapak anak dua itu, motor hasil membegal telah dijual ke kabupaten Pali seharga Rp3 juta dan handphone dipakai sendiri. "Saya kebetulan saat ini telah bekerja di perkebunan sawit di Pali, motor saya dijual murah karena butuh uang dan saya ditangkap sedang berada di kebun perusahaan tempat saya bekerja," tukasnya. (chy)

Sumber: