Syaiful Padli Sesalkan Oknum Guru Aniaya Murid di SMA Kabupaten Prabumulih

Syaiful Padli Sesalkan Oknum Guru Aniaya Murid di SMA Kabupaten Prabumulih

PALEMBANG - Wakil ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli, mengaku sangat menyesalkan perbuatan oleh salah satu oknum guru SMA di Kabupaten Prabumulih yang diduga melakukan kekerasan terhadap muridnya yang beberapa waktu lalu sempat heboh di media sosial. Syaiful menilai, kekerasan disekolah sangat tak layak dilakukan. Terlebih, hal tersebut dilakukan oleh sosok seorang pengajar yang mestinya menjadi panutan seluruh murid di sekolah. "Jika memang ini benar terjadi, maka hal ini sangat disesalkan," tegas Syaiful saat dihubungi via telepon, Kamis (17/3). Terkait kasus kekerasan oleh oknum guru SMA yang menampar muridnya di Kabupaten Prabumulih, Syaiful mengatakan hal tersebut harus jelas dulu permasalahannya. Menurutnya, jika memang murid tersebut melakukan kesalahan, tidak sepantasnya juga seorang pengajar memperlakukan hal yang kasar kepada anak didiknya tersebut. "Jika hal tersebut terbukti dilakukan, artinya ini sangat tidak mengedukasi siswa," ucapnya. Disisi lain lanjut Syaiful, masih banyak cara lain yang dapat digunakan untuk memberikan pelajaran atau teguran dan peringatan keras kepada siswa yang melakukan kesalahan tanpa kekerasan seperti harus bermain fisik. Karena hal tersebut dapat mencoreng nama baik sekolah dan dunia pendidikan di Sumsel. "Saya sangat menyesalkan hal ini terjadi di Sumsel," cetusnya. Untuk itu, dia meminta kepada Dinas Pendidikan Sumsel untuk melakukan pembinaan kepada seluruh guru agar hal ini tak terulang kembali di dunia pendidikan Sumsel. Lanjutnya, ini merupakan catatan penting bagi dunia pendidikan agar dapat menggunakan cara yang elegan dan bermartabat dalam mengedukasi siswa. "Terlepas jika memang siswa tersebut nakal, namun harus diingat mereka merupakan generasi penerus bangsa yang harus diayomi," tegasnya lagi. Lebih lanjut, Syaiful mengungkapkan jika terbukti oknum guru tersebut melakukan kekerasan, pihaknya mendorong Dinas Pendidikan Provinsi untuk segera mengambil sikap dan langkah yang tepat agar tidak menimbulkan trauma kepada siswa yang lainnya. "Kita lihat dari dua sisi dulu, tidak bisa langsung objektif terhadap satu objek," tutupnya. (edy)

Sumber: