Borrell Sebut Menjanjikan Keanggotaan NATO untuk Ukraina adalah Kesalahan
UKRAINA - Barat telah membuat kesalahan besar dengan menjanjikan keanggotaan NATO untuk Ukraina dan Georgia. Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV LCI bahwa hal itu adalah sesuatu yang tidak mungkin. “Ada saat-saat di mana kami bereaksi lebih. Misalnya, kami mengusulkan hal-hal yang ternyata tidak dapat kami jamin, khususnya aksesi Ukraina ke NATO," katanya. Ia mengakui bahwa janji itu tidak akan bisa diwujudkan, apalagi dalam waktu dekat. "Saya pikir itu adalah kesalahan untuk membuat janji yang ternyata tidak dapat kami penuhi," kata Borrell, seperti dikutip dari AP. Selain kepada Ukraina, Barat juga telah melakukan kesalahan dalam membangun hubungannya dengan Rusia. "Kesalahan ini membuat kami kehilangan kesempatan untuk membawa Rusia lebih dekat ke Barat," katanya. Hubungan NATO dengan Rusia menjadi lebih rumit setelah NATO berusaha meluaskan jangkauannya ke Ukraina Timur di tengah invasi Rusia yang memanas. Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer khusus sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari kepala republik Donbass. Dia menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan untuk "demiliterisasi dan denazifikasi" negara itu. Kemudian dia menyatakan bahwa salah satu tuntutan utama Moskow adalah agar Ukraina tetap netral. Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya oleh Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia Sergey Naryshkin. Ini sangat penting bagi Rusia karena itu adalah "penghalang teritorial minimum" yang dibutuhkan negara itu untuk mengusir serangan dari Barat. (rmol.id)
Sumber: