Warnai Afida Jadi Putri Pariwisata Nusantara 2021

Afida Jadi Putri Pariwisata Nusantara 2021 MALANG - Sebelum dinobatkan menjadi Putri Pariwisata Nusantara 2021, 20 Maret 2021, Afida Salsabila Azzahra harus mengikuti serangkaian kegiatan karantina selama dua bulan. Selama masa itu, tiap pekan Afida dan finalis lainnya mendapat pembekalan materi. Seperti sharing session bersama Yayasan El John Indonesia. Juga pembekalan materi Miss Tourism International 2015, psikolog, travel enthusiast, dan beberapa pemenang Putri Nusantara dari tahun-tahun sebelumnya. “Kami juga belajar perihal kebutuhan industri pariwisata sampai sektor pariwisata di masa pandemi,” terang dia. Selain itu, ada juga tugas yang harus diselesaikan Afida setiap minggunya. Salah satunya tugasnya adalah membuat video wisata yang diambil di beberapa lokasi di Jawa Timur. Ditemani tim videografer, Afida mampir ke tempat-tempat wisata yang ada di Blitar, Kota Batu, Malang, Banyuwangi, dan Pasuruan. Selama proses pengambilan video tersebut, Afida sempat mendapat pengalaman kurang mengenakkan. Saat itu, dia bersama rombongan hendak pulang dari pengambilan video di salah satu tempat wisata di Banyuwangi. Rombongan itu pun mengalami kecelakaan di jalan. Afida yang tertidur saat di perjalanan pulang langsung terpental ke depan. Tubuhnya menghantam kursi mobil. Beruntung, tidak ada korban jiwa dari kecelakaan itu. Hanya saja, mobil yang ditumpanginya bersama tim videografer mengalami beberapa kerusakan. “Ada beberapa bagian depan mobil yang penyok dan pecah,” ujar perempuan yang juga sempat dinobatkan sebagai Putri Pariwisata Jawa Timur (Jatim) 2020 itu. Memori kurang mengenakkan itu pun akhirnya terbayar 20 Maret 2021. Dari 42 finalis, dia mampu terpilih sebagai Putri Pariwisata Nusantara. Afida tidak pernah menyangka berada pada titik itu. Sebab awalnya dia tidak tahu menahu soal modelling dan ajang pencarian bakat. Dia hanya coba-coba ikut sekolah modelling setelah mendengar masukan dari hair treatment langganan ibunya. “Langganan ibu saya itu mengatakan kalau saya punya bakat di bidang modelling,” kata dia. Pertama kali mengikuti lomba di dunia modelling, Afida sempat mengalami kegagalan. Namun hal tersebut tidak membuatnya menyerah. Setelah itu, Afida mulai bergabung ke beberapa sekolah modelling lainnya. “Prinsip saya, perbanyak guru. Entah mana ilmu yang saya gunakan,” kata dia. Belum genap satu bulan bergabung, Afida digaet oleh Color Models Inc untuk mengikuti show. Dari sanalah Afida mulai memenangkan perlombaan modelling di berbagai tempat. Dia juga mendapat kesempatan untuk mengikuti fashion show di berbagai daerah. “Saya senang sekali bisa mengenakan baju-baju yang luar biasa karya desainer,” imbuh dia. Selama tergabung dalam kegiatan modelling, Afida mengaku senang dapat bertemu orang-orang baru dari berbagai kalangan. Meski sudah banyak beberapa capaian yang didapat, Afida tak ingin cepat puas. Dia terus berupaya menambah wawasan. Sebab bagi Afida, ajang pencarian bakat tak hanya menjadi tempat unjuk kecantikan dan kebolehan berjalan di atas catwalk saja. “Kami juga harus punya wawasan luas, public speaking yang mumpuni, serta kesehatan mental yang baik,” pungkas Afida. (rb5/by)
Sumber: