Bakornas Lapmi dan OIC Youth Indonesia Gaungkan Literasi Media Digital
OKINEWS.CO- Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Bakornas LAPMI) PB HMI bekerja sama dengan Youth on Organization of Islamic Cooperation (OIC Youth) Indonesia menggelar webinar bertajuk “Literasi Media Muslim Milenial” . Dalam sambutannya, Direktur Bakornas LAPMI PB HMI, Bergas Chahyo Baskoro mengajak kepada seluruh anak muda Indonesia untuk berperan aktif menggaungkan literasi media digital di tengah ancaman hoaks. Menurutnya, kelompok milenial perlu memperkuat literasi dengan banyak bacaan, perketat verifikasi dengan cara mengecek kembali dengan informasi dari media lain. “Dan yang terpenting, jangan terlalu terburu-buru menyebarkan atau meneruskan informasi,” ujar Bergas dalam keterangan tertulis kepada JawaPos.com. Ajakan tersebut juga disampaikan oleh Presiden OIC Youth Indonesia, Syafii Effendi. Ia mengajak kepada seluruh kalangan milenial agar melek literasi digital dengan cara memanfaatkan media sosial dengan bijak. Menurutnya, memahami literasi digital sangat penting bagi milenial. “Sebab ilmu media bisa untuk menyelamatkan juga bisa menghancurkan. Satu peluru bisa membunuh satu kepala. Sementara satu kalimat provokatif bisa membunuh jutaan orang,” ungkapnya. Maraknya hoaks di dunia maya, sebagaimana diungkapkan oleh Dewan Redaksi Media Group, Abdul Kohar merupakan bentuk upaya-upaya tertentu untuk kepentingan politik dengan memanfaatkan lemahnya literasi masyarakat terhadap bagaimana cara mengelola dan mengemas informasi. “Jadi, banyak sekali hoaks yang bertebaran terkait dengan agama, kesehatan, bahkan Covid-19 ini banyak sekali yang beredar. Atas dasar itulah, media-media mainstream hari ini berkolaborasi dengan media-media lain untuk membuat cek fakta,” papar Kohar. Hal senada juga diungkapkan oleh Hardy Hermawan selaku redaktur senior MNC Media. Ia memberikan tips dan trik bagaimana caranya kelompok milenial memberangus hoaks yang sudah menjadi permasalahan kompleks di Indonesia. Caranya adalah dengan meningkatkan literasi melalui bacaan-bacaan agar tidak mudah terserang hoaks. “Tingkatkan literasi, bacaan-bacaan yang bisa mempertebal pemahaman kita dalam menerima setiap narasi. Agar tidak mudah menerima informasi yang belum tentu kebenarannya,” tuturnya. Senada dengan Kohar dan Hardy, Kepala Desk Politik Nasional JawaPos.com, Dimas Ryandi menuturkan bahwa menangkal hoaks hanya bisa dilakukan dengan meningkatkan literasi, membaca informasi dari sumber-sumber yang akurat dan kredibel. “Bacalah informasi dari sumber-sumber tepercaya. Setidaknya membaca sumber dari media-media besar yang sudah terlihat peranannya terhadap bangsa dan negara. Tidak mungkin sekelas Jawa Pos, Media Group, mengorbankan kredibilitasnya hanya untuk berita yang tidak jelas,” pungkasnya.(jpg/jawapos)
Sumber: