Badut Ini Merampok Karena Bosan Bikin Lucu dan Menghibur
DENPASAR - Fendi Saputra, pengamen badut yang ditangkap polisi karena melalukan aksi perampokan alias pencurian dengan kekerasan (curas), merupakan pengamen badut yang sering mengamen di jalanan khususnya di wilayah Denpasar. Gerah terus dikejar Satpol PP, Fendi langsung kabur dan pindah tempat dari Denpasar ke Jembrana. Ia berharap, dari pindah lokasi mengamen, selain lebih aman dari kejaran petugas, Fendi juga berharap pendapatannya bisa jauh lebih banyak. Sayangnya, harapan pria asal Jalan Srono, Rogojampi, Banyuwangi, Jatim ini bertepuk sebelah tangan. Saat memutuskan pindah ke Jembrana, pendapatan dari mengamen badut di Jembrana sangat kecil. Padahal tersangka yang hampir setahun menjadi pengamen badut di Denpasar ini, setiap dua jam bisa mendapat Rp 70 ribu. "Pendapatan di sini kecil. Saya mau pulang, tapi tidak punya uang. Terpaksa (mencuri),"aku tersangka Fendi. Sedangkan soal aksinya merampas dompet dan HP korban, tersangka berdalih karena aksinya itu muncul setelah dirinya sempat melihat uang korban hasil jualan sangat banyak. Karena itu, muncul niat untuk mencuri saat situasi sedang sepi. "Sempat lihat ibunya hitung uang, muncul niat mencuri," ungkapnya. Selain itu, usai ditahan, tersangka mengaku baru pertama kali melakukan pencurian. Hal tersebut juga dibuktikan oleh kepolisian, dari hasil penelusuran tidak ditemukan bahwa tersangka pernah terlibat kasus pencurian atau tindak pidana. "Pengakuan tersangka baru sekali. Dari penelusuran kami juga, tidak ada catatan kriminal," tukas Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Muhammad reza Pranata. (rb/bas/pra/JPR)
Sumber: