Dua Security PT SAS Bertikai, Satu Tewas

Dua Security PT SAS Bertikai, Satu Tewas

Dipicu Tak Senang Dijadikan Security Cadangan MUSI RAWAS - Penutup tahun 2021, terjadi pertikaian di Pos Security (Keamanan) PT Selatan Agung Sejahtera (SAS), Desa Petunang, Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas. Tepatnya Jumat (31/12), sekitar pukul 18.30 WIB. Akibatnya satu korban tewas, yakni Koordinator Lapangan (Korlap) Security PT SAS, Taufik (47), warga Kelurahan Muara Beliti Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas. Tersangka pembunuhan adalah Winatan (24), warga Dusun Lembak Desa Petunang Kecamatan Tuah Negeri. Tersangka Winatan berhasil diamalan di hari itu juga oleh Tim Landak, Satreskrim Polres Musi Rawas. Informasi diterima, kejadian pembunuhan itu berlangsung sangat cepat. Beberapa saksi melihat korban Taufik cekcok dengan tersangka Winatan, yang merupakan Komadan Regu (Danru) Security PT SAS. Bahkan security lainnya yang melihat kejadian itu sempat melerai dengan menarik Winatan yang sudah menginjak tubuh Taufik. Setelah berhasil memisahkan, security lainnya dan warga setempat membawa korban ke Puskemas Muara Beliti. Sementara tersangka Winatan langsung melarikan diri. Sampai di puskesmas diketahui Taufik sudah meninggal dunia. Ia menderita luka di perut, luka sayat di hidung, luka sayat di tangan kanan dan kiri, luka di dada dan punggung. Kasus ini kemudian sekitar pukul 19.00 WIB dilaporkan ke Polres Musi Rawas, oleh perwakilan Security PT SAS. Sehingga petugas langsung meluncur ke lokasi, melakukan olah TKP dan mencari saksi-saksi. Kapolres Musi Rawas AKBP Efranney melalui Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmat Hidayat menjelaskan setelah menerima laporan kejadian itu, pihaknya langsung ke lokasi. Sekitar pukul 20.30 WIB, Kasat Reskrim, Kasat Intelkam dan Kapolsek Muara Kelingi bertemu dengan Kades Petunang, Irma Sandra. Dalam pertemuan itu meminta agar kades mendorong pihak keluarga, agar Winatan diserahkan. Tujuannya agar tidak memicu bentrok antar keluarga. Tak lama kemudian kades mendapatkan telepon dari keluarga tersangka, ternyata Winatan sudah diamankan keluarganya di Lubuklinggau. Sehingga malam itu juga, tersangka Winatan dijemput oleh anggota Satreskrim komplek Perumahan di Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau. "Berdasarkan pengakuan tersangka Winatan, pembunuhan itu dilatari motif tidak senang terhadap korban, karena akan dijadikan security cadangan," jelas AKP Dedi. Awalnya, korban Taufik memerintahkan kepada Winatan selaku Danru untuk melepaskan bet jaga yang dikenakan. Namun gerakan tangan Taufik saat memerintah itu, mengenai wajah Winatan. Sehingga terjadi perdepatan hingga perkelahian, selanjutnya tersangka gelap mata menusuk korban berkali-kali dengan menggunakan sebilah pisau. "Setelah dilakukan visum, korban mengalami luka tusuk tangan kanan lengan bawah, lengan atas dekat siku, lecet disiku, perut sebelah kiri, leher, luka tangan kiri diatas dan bawah, dipipi sebelah kanan, dibawah mata kanan, kelopak mata atas sebelah kanan, hidung, punggung sebelah kiri serta bahu sebelah belakang," jelasnya lagi. "Selain tersangka, kami juga menyita sebilah sajam jenis pisau, satu lembar baju milik korban, satu lembar celana milik korban, satu unit HP merk oppo warna hitam milik korban dan satu buah topi warna hitam," tutupnya. (cj17)

Sumber: