Google Meet Tingkatkan Kualitas PJJ
Oleh : Sri Latifa Lasara, S.Pd.SD, MM.Pd PANDEMI Covid-19 membuat seluruh kegiatan di semua lapisan masyarakat terganggu, salah satunya di bidang pendidikan. Kegiatan di bidang pendidikan khususnya penyelenggaraan pembelajaran yang semula dilakukan dengan tatap muka (siswa datang ke sekolah) menjadi harus dilakukan dari rumah. Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang menjelaskan bahwa proses belajar dari rumah dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan dan peningkatan di berbagai sektor terutama dalam bidang pendidikan. Kemajuan ini tentunya akan memudahkan guru dan siswa menyelenggarakan kegiatan PJJ. Inovasi pembelajaran diperlukan guru agar bisa menyelenggarakan pembelajaran dengan efektif dan efisien. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan proses pembelajaran menggunakan aplikasi Google Meet. Google Meet merupakan sebuah aplikasi berbasis video conference yang digunakan untuk proses meeting secara online yang dibuat dan dikembangkan oleh Google. Hendrik (2020:13) menguraikan kelebihan penggunaan aplikasi Google Meet sebagai media pembelajaran daring. Di antaranya dapat digunakan oleh 250 pengguna aktif, mobile friendly (mudah digunakan), memudahkan interaksi antarpengguna, memudahkan guru dalam menyampaikan materi secara langsung kepada siswa dengan fitur share screen, menyediakan fitur white board yang dapat digunakan untuk memperjelas dan memudahkan pada saat guru menjelaskan materi, dapat diakses secara gratis, dan membuat pembelajaran daring tidak monoton. Sebagai seorang kepala sekolah, penulis mengupayakan pemberian fasilitas kepada guru SD Negeri Kalinegoro 5 Kabupaten Magelang untuk meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan Google Meet sebagai penunjang PJJ melalui metode pembimbingan berbasis tutor sebaya. Metode tersebut dinilai lebih efektif karena memudahkan guru yang mengalami kesulitan penguasaan Google Meet agar dapat memahami materi dengan lebih baik karena dibantu oleh teman atau rekan satu kelompoknya. Penulis sebagai kepala sekolah bertindak sebagai fasilitator yang memberikan bantuan dan bimbingan apabila guru mengalami kesulitan. Tahapan pelaksanaan pembimbingan tutor sebaya dalam peningkatan penguasaan Google Meet. Diantaranya, pertama kepala sekolah menunjuk guru yang sudah memiliki kemampuan menyelenggarakan PJJ berbantuan Google Meet sebagai tutor. Kedua, guru yang memiliki peran sebagai tutor diberikan arahan oleh kepala sekolah terkait materi yang nantinya akan disampaikan kepada rekan guru satu kelompoknya. Ketiga, guru yang tidak menjadi tutor dibagi menjadi beberapa kelompok yang heterogen. Keempat, sesuai kesepakatan antara kepala sekolah dan guru, tutor disebar ke beberapa kelompok yang sudah dibentuk. Kelima, kepala sekolah melakukan pemantauan dan menjadi fasilitator apabila ada pemahaman yang perlu diluruskan. Keenam, kepala sekolah melakukan evaluasi untuk menilai penguasaan Google Meet oleh guru. Melalui kegiatan pembimbingan berbasis tutor sebaya, penulis menyimpulkan bahwa guru mengalami peningkatan penguasaan Google Meet sebagai penunjang PJJ. Perilaku guru mengalami perubahan, yaitu merasa lebih antusias dan terpacu untuk menyelenggarakan PJJ dengan efektif, efisien, dan menyenenangkan. Selain guru, penggunaan Google Meet dalam PJJ juga mempunyai manfaat untuk siswa yaitu menambah motivasi dan antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran dan membuat komunikasi antara guru dan siswa menjadi lebih efektif. (ms1/lis/radarsemarang.id) Kepala SD Negeri Kalinegoro 5, Kabupaten Magelang
Sumber: