Selamat Tinggal Pupuk Kimia, OKI Tahun Depan Tanam Padi Organik

Selamat Tinggal Pupuk Kimia, OKI Tahun Depan Tanam Padi Organik

KAYUAGUNG - Mulai tahun depan Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura OKI akan mengembangkan padi organik diatas 20 hektar sawah yang berlokasi di Lempuing. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura OKI, Sahrul MSi mengungkapkan, secara bertahap akan dilakukan pengembangan padi organik ini karena harga, manfaat dan hasilnya luarbiasa. "Kami sudah sosialisasikan kepada para petani mengenai hal ini, " ungkapnya, Selasa (30/11). Namun pengembangan akan dilakukan bertahap, karena selama ini petani sudah terbiasa menggunakan pupuk kimia yang hasilnya instan tanpa harus melalui proses panjang. Untuk itu, dengan demplot nantinya petani yang lain bisa mencontoh. Untuk diketahui, dalam mengembangkan padi organik memang membutuhkan waktu, karena pembuatan pupuk organik harus melalui proses. Tapi ini kalau dikembangkan akan terbayar dengan hasil yang didapat pasalnya beras organik harganya mahal. Apalagi sekarang kuota pupuk kimia subsidi berkurang dan petani mau tidak mau akan mengembangkan pupuk organik ini. Tanah yang padinya di taman menggunakan pupuk organik juga lebih subur karena pupuknya dibuat sendiri. "Beda kultur tanah yang menggunakan pupuk kimia tanahnya keras dan putih seperti pasir, " imbuhnya. Menyemprot hama pun menggunakan organik dan soal benihnya masih menggunakan benih biasa, hanya penanamannya saja dibantu pupuk organik. "Mudah-mudahn tidak hanya di Lempuing juga akan merambah ke wilayah lainn," harapnya. Riman, petani setempat mengaku belum terpikir untuk menanam padi organik karena sekarang masih bergantung dengan pupuk kimia yang hasilnya cepat. "Tidak tahu ya nanti kalau petani di desanya sudah mengembangkan padi organik. Apalagi harga beras sekarang di pasaran cukup tinggi Rp10.300/kg," tandasnya. (uni)

Sumber: