Jadi Pusat Perhatian, Papan Duka Cita Buat PDAM Baturaja

Jadi Pusat Perhatian, Papan Duka Cita Buat PDAM Baturaja

BATURAJA – Manajemen PDAM Tirta Raja Baturaja mendapat kritik tajam dari pelanggan 'misterius'. Lewat papan ucapan berupa karangan bunga, menyebut sebagai warga Kelurahan Baturaja Lama mengucapkan duka cita atas matinya PDAM OKU. Papan ucapan itu terlihat mencolok, karena hanya satu-satunya papan ucapan di depan halaman kantor DPRD OKU. "Dari kemarin pagi papan ucapan itu sudah terpasang," kata Desi, seorang pedagang yang ada di sekitar lokasi. Regi, dari pihak Istana Floris membenarkan papan ucapan itu mereka yang pasang. "Memang itu papan pesanan orang. Tapi siapa yang pasang kita tidak bisa sebutkan," kata Regi. Karena warga yang memasang berpesan untuk tidak menyebutkan identitasnya saat ada yang bertanya. Papan karangan bunga akan dipasang paling lama selama tiga hari. Lurah Baturaja Lama Fajar Handoko mengaku sudah mengetahui soal ucapan papan karangan bunga untuk PDAM Baturaja tersebut. "Tahu dari grup whatsapp," ujarnya . Fajar juga mengaku belum tahu siapa yang membuat papan ucapan tersebut. Tapi dia menganggap itu bagian dari aspirasi masyarakat. Dia berharap PDAM Baturaja bisa berbenah. Akan lebih baik kalau ada penghentian pengaliran air bisa diinformasikan dan waktunya juga jangan lama. Karena masyarakat akan kesulitan kalau air PDAM tidak mengalir, dan terpaksa membeli. "Kita berharap pelayanan ini bisa ditingkatkan," ujarnya. Salah satu warga di Kelurahan Baturaja Lama yang bernama Heri, warga RT 25 RW 7 mengatakan kesulitan untuk mengakses air bersih PDAM. "Sudah sejak sebulan terakhir air tidak hidup," ujarnya. Bahkan warga sudah pernah datang ke PDAM, tapi belum ada solusi. Terpisah Direktur PDAM Tirta Raja H Abi Kusno menanggapi positif adanya kritik masyarakat itu kepada PDAM Tirta Raja. "Kami anggap itu sebagai kritik dan motivasi bagi PDAM," katanya. Disebutnya, kendala saat ini dalam pengaliran air bersih, utamanya saat kondisi sungai Ogan tinggi. Pasalnya, tempat intake dari unit pengolahan PDAM kantor pusat masih sistim lama. "Bukan intake menggunakan sistim hisap menggunakan ponton," ujarnya. Jadi saat air tinggi, filter di lubang pipa sedot intake berukuran 300 mm akan dipenuhi kotoran sampah dan bercampur lumpur. Sehingga air tidak akan mengalir lancar. Sehingga harus diselami untuk dibersihkan. Saat air tinggi ini tidak bisa dilakukan karena berbahaya bagi yang membersihkan. Kondisi saat pasang beberapa waktu lalu, saat akan dibersihkan dan dilakukan pengaliran, ternyata turun hujan lagi dan air kembali meninggi. Sehingga air sempat tidak bisa mengalir lebih empat hari. Karena ada jeda air bisa kembali normal. Juga kendala jaringan distribusi pipa banyak sudah tua dan berkarat. Dia mencontohkan ada jaringan yang terganggu di jalan dr Sutomo. Dimana pelanggan yang tinggal di jalan sebelah kanan aliran lancar, dan sebelah kiri terganggu. "Kita masih cari penyebabnya," ujarnya. Juga kadang menimbulkan persoalan seperti pipa yang pecah. Seperti pagi ini pihaknya menemukan pipa yang pecah di gorong-gorong. Sehingga pengaliran air ke pelanggan seperti Dusun Baturaja, Lr Lahat, Langgar Kertapati menjadi terganggu. (bis)

Sumber: