PWI Pagaralam Gelar Workshop: Wartawan Perlu Penyegaran

PAGARALAM - Wartawan tak boleh berhenti belajar dan berlatih, supaya otaknya kembali 'segar' dan kemampuannya bertambah. Inilah sebabnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pagaralam menggelar Workshop Peningkatkan Kapasitas dan Kualitas Wartawan. Disela acara Ketua PWI Sumsel H Firdaus Komar menyematkan pin PWI kepada Walikota Pagaralam Alpian Maskoni sebagai wujud sinergitas PWI dan Pemerintah Kota Pagaralam. Tak tanggung-tanggung, workshop itu digelar selama dua hari berturut-turut dibuka langsung Walikota Pagaralam Alpian Maskoni. Dari hari Senin (8/11) dan berakhir hari ini (9/11). Lokasinya di gedung seminar Hotel Gunung Gare Kecamatan Pagaralam Utara. "Supaya otak wartawan di-refresh (disegarkan)," ujar Asnadi M Aridi SAg, Ketua PWI Kota Pagaralam ketika menyampaikan sambutan. "Jangan hanya terpaku mengejar liputan dan lalu menulisnya," katanya lagi. Sementara Ketua PWI Sumatera Selatan, Dr H Firdaus Komar menyebutkan ada tiga hal yang perlu ditingkatkan pada diri seorang wartawan. Yakni disebutkannya etika, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun cara untuk meningkatkanya menurut Firdaus, salahsatunya dengan mengikuti workhsop. Semuanya ia bilang akan bermuara pada kompetensi wartawan. "Wartawan yang profesional tentu berkompeten," ucap Firdaus ketika menyampaikan materi workshop. Lebih lanjut Firdaus mengatakan, etika, pengetahuan dan keterampilan itu perlu ditopang dengan pemahaman undang-undang. Yakni Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers, dan Kode Etik Jurnalistik. Wartawan juga harus memahami Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ini lanjut dia, supaya berita yang dibuat wartawan sesuai dengan kaidah yang berlaku. "Jangan sampai berita wartawan diadukan karena melanggar UU ITE," ucapnya. Sementara itu Walikota Pagaralam, Alpian SH mengungkapkan pihaknya sangat mendukung kegiatan workshop yang digelar PWI Kota Pagaralam. Menurut Kak Pian, kegiatan ini akan membuat kualitas dan kapasitas wartawan di Pagaralam meningkat. Pada akhirnya berita yang dihasilkan wartawan menjadi baik. Selain Firdaus, hari pertama workshop diisi dengan materi Bahasa Indonesia dalam ragam jurnalistik. Materi ini disampaikan Lini Octaviani, seorang ahli bahasa dari Balai Bahasa Palembang. Menurut Lini, seorang wartawan harus menulis berita dengan bahasa yang sesuai dengan kaidah yang berlaku. "Sebab konstitusi kita yakni UUD 1945, telah menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional kita," ucapnya. Adapun Nyayu Dwi Lusiana ST, Kepala Badan Kesbangpol Kota Pagaralam yang juga menjadi pemateri, menyampaikan tentang pengetahuan kebangsaan. Menurutnya, wartawan harus memiliki pengetahuan kebangsaan yang baik. (ald)
Sumber: