Ground Breaking Pelabuhan New Palembang Tanjung Carat Tertunda

Ground Breaking Pelabuhan New Palembang Tanjung Carat Tertunda

PALEMBANG - Ground breaking Pelabuhan New Palembang Tanjung Carat akhirnya tertunda. Sesuai jadwal, seharusnya dilakukan bulan ini (November). Tapi ada penundaan, bulan depan. Hal Ini disampaikan Ekowati Retnaningsih, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemprov Sumsel. "Tertunda ground breakingnya, tak jadi November ini karena Permenko Ekonomi nomor 7/2021 baru keluar 10 September," jelas Ekowati di ruang kerjanya, Senin (1/11). Pelabuhan New Palembang Tanjung Carat itu masuk dalam Proyek Strategis Nasional. "Jika Permenko keluar Juli, sesuai jadwal ground breaking dilakukan bulan ini," jelasnya. Penundaan itu, katanya, hanya satu bulan. "Mudah-mudahan bisa dilaksanakan Desember," harapnya. Saat ini, proses pelaksanaan Tanjung Carat masih ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam pelaksanaan pembangunannya, Pelabuhan Tanjung Carat ini menggunakan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Dana yang dibutuhkan kisaran Rp7 triliun. Untuk akses jalan ke Pelabuhan Tanjung Carat, pihaknya akan mengusulkan pembangunan tol untuk juga masuk ke dalam PSN. "Akhir 2023 kita target sudah bisa operasional, setidaknya di Oktober nanti harapan dari Kementerian Perhubungan. Kita usulkan kembali jalan tol Palembang-Tanjung Carat," ungkapnya. Agar akses di pelabuhan semakin mudah. "Tapi, untuk tahun depan jalan kesana akan dibangun PUPR, bukan jalan tol tapi jalan umum. Tahun depan akses jalannya sudah mulai dibangun," jelasnya. Pembangunan akses jalan itu juga diharapkan bisa selesai berbarengan dengan target penyelesaian Pelabuhan Tanjung Carat. Sudah aada beberapa badan usaha dari berbagai industri yang berminat untuk menanamkan investasinya di kawasan Tanjung Carat. "Ada perusahaan luar negeri yang berminat, saya lupa apa dan dari negara mana. Khawatirnya salah sebut, tapi sudah ada beberapa yang berminat investasi," jelasnya. Gubernur Sumsel, Herman Deru sebelumnya juga terus mendorong realisasi Pelabuhan Tanjung Carat. Berbagai lobian di tingkat pusat terus dilakukan agar pembangunannya bisa terealisasi. Jika hanya mengandalkan Pelabuhan Boom Baru yang lokasinya di tengah kota dan kapasitas angkut terbatas, jumlah ekspor Sumsel pasti terbatas. "Jika nanti Tanjung Carat terealisasi, ekspor kita bisa meningkat. Kopi kita juga akan dikenal luas, karena selama ini ekspornya dari Lampung sehingga orang hanya tahu Kopi Lampung, bukan kopi dari kita," tukasnya.(edy)

Sumber: