Kacang Nepo, Camilan Desa yang Diberdayakan BRI Hingga Mendunia
Kacang Nepo: Dari Desa ke Pasar Nasional Berkat Dukungan BRI.--
Saat ini, Kacang Nepo sudah menghasilkan pendapatan belasan juta rupiah setiap bulannya, menjadikannya sumber pendapatan utama bagi Suparman dan beberapa warga yang ia pekerjakan.
Seiring dengan meningkatnya permintaan, Suparman berharap dapat memperluas tim dan melibatkan lebih banyak warga dalam produksi.
BACA JUGA:BRI Bantu Petani Mangga Botolinggo Perluas Pasar dan Tingkatkan Kesejahteraan
BACA JUGA:Keripik Kentang Albaeta Berkembang Pesat, Bukti Pemberdayaan UMKM BRI di Sektor Pertanian
"Harapannya, UMKM di desa kami bisa semakin maju, dan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya," katanya penuh semangat.
Suparman juga berharap agar produk lokal seperti Kacang Nepo tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga bisa menjadi ikon kuliner khas Desa Nepo yang dikenal lebih luas.
"Kami ingin produk kacang ini dikemas dengan nilai tambah, bukan hanya dijual dalam bentuk mentah," tegasnya. Dengan produk yang semakin diminati, Suparman bermimpi untuk membawa Kacang Nepo ke pasar nasional.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan komitmen BRI dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
BACA JUGA:Kementerian BUMN Dukung Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
BACA JUGA:Dukungan KUR BRI untuk Sektor Perdagangan dan Pertanian di Lubuklinggau
"Peran BRI tidak hanya sebagai lembaga intermediasi keuangan yang memberikan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan nilai sosial melalui pemberdayaan pelaku usaha dan lembaga desa," ujarnya.
"Pemberdayaan desa menjadi isu yang penting, mengingat perkembangan desa di Indonesia masih belum merata dan menjadi tantangan bersama. Kami berharap program ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh desa-desa dan seluruh UMKM di dalamnya, yang pada akhirnya akan mendorong kemajuan desa-desa di Indonesia," tambah Supari.
Sumber: