Terjadi Lagi, Calon Kepsek Batal Dilantik Sebelumnya ‘Sekolah Siluman’

Terjadi Lagi, Calon Kepsek Batal Dilantik Sebelumnya ‘Sekolah Siluman’

MURATARA – Terjadi lagi peristiwa memalukan. Guru gagal jadi kepala sekolah. Sebelumnya, seorang guru di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dilantik menjadi kepala sekolah tapi sekolah penempatannya tidak ada, viral di media sosial. Diknas setempat beralasan bahwa ada kesalahan ketik nama sekolah. Nah, kali ini terjadi di kabupaten Muratara, Sumatera Selatan. Uniknya, bukan sekolahnya tidak ada, tapi nama gurunya sama. Lho kok bisa? Ya, guru bernama Susilawati, dari SDN 3 Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara kecewa dan merasa dipermalukan di depan umum. Jauh jauh datang dari Rawas Ilir, untuk mengikuti pelantikan sebagai kepala sekolah, saat absen namanya tidak ada dalam daftar pejabat yang dilantik. “Saya malu sudah ikut baris di lapangan tapi mendadak tidak dilantik," cetusnya. "Ini bagaimana, Saya sempat konfirmasi ke Korwil dan Diknas, mereka mengaku namanya dobel dan beda NIK. Dan Susilawati yang dimaksud bukan saya,” ucapnya kesal. Pantauan di lokasi, pelantikan sejumlah kepala sekolah berlangsung di halaman Kantor Pemkab Muratara, Kamis (14/10/2021) sekitar pukul 08.00 WIB. Susilawati mendapat undangan resmi dari Pemkab Muratara untuk mengikuti pelantikan di Kantor BPKAD Rupit. Rencananya dilantik menjadi Kepsek SDN 3 Bingin Teluk. Susilawati mengikuti upacara dalam barisan pejabat yang hendak dilantik. Namun saat dipanggil petugas, dengan penyebutan golongan, nama dan NIK mendadak dianulir. “Saya tidak bisa berkata apa-apa dan cuma mengkonfirmasi mengenai masalah ini,” bebernya. Menurut Susilawati, tidak ada guru yang namanya sama dengan dirinya khususnya di wilayah Bingin Teluk, Rawas Ilir, Muratara. Kegagalan pelantikan itu menjadi trauma mendalam bagi keluarganya dan dirinya pribadi Sementara itu, pelantikan pejabat dan Kepsek tersebut tetap berjalan. Kepsek SDN 3 Bingin Teluk yang dilantik justru dilakukan terhadap Zubaidah yang tidak pernah dipanggil dalam barisan. “Saya kecewa berat, bagi saya ini terlalu kasar dipermalukan depan umum,” ketus Susilatwati. Kepala Dinas Pendidikan Muratara Sukamto saat dikonfirmasi mengungkapkan pihaknya tidak bisa menjelaskan permasalahan itu secara gamblang. “Itu ranah BKPSDM Pak, coba konfirmasi ke BKPSDM saja,” ujarnya. Terpisah, kepala BKP SDM Muratara Ralin Jufri melalui Kabid Mutasi, Sindu hingga saat ini belum bisa memberikan konfirmasi masalah itu. (zul)

Sumber: