Usianya Sudah 50 Tahun Tapi Sukses Sabet 8 Emas PON Papua Beruntun
BALI - Pelayar berusia 50 tahun asal Bali, I Gusti Made Oka Sulaksana mencatat rekor luar biasa. Dia sukses menyabet emas Pekan Olahraga Nasional dalam delapan edisi secara beruntun! Tahun ini, Oka Sulaksana kembali menjadi juara pada nomor RSX 9.5 putra di PON XX Papua 2021. Oka Sulaksana menutup perlombaan dengan total nilai 10.00 poin. Dia memenangi dua dari tiga balapan hari terakhir dalam lomba di perairan Pantai Hamadi, Kota Jayapura, Rabu. Raihan di Papua, membuat pelayar berusia 50 tahun itu tak pernah absen dari podium tertinggi di PON sejak edisi 1993 Jakarta. Oka mengaku berharap bahwa pembinaan atlet layar di Indonesia bisa berkelanjutan. Dia juga berharap segera ada penerus yang bisa mengalahkannya. “Ya sebenarnya sih kami juga ingin ada pembinaan dari atletnya sendiri, karena nyatanya dengan usia saya yang segini belum ada yang bisa menggantikan,” kata Oka. “Tapi di Bali kami bisa mencetak banyak yang muda-muda, bahkan ada Komang Suartana yang sudah sering mengalahkan saya. Kalau nasional, mungkin bagaimana caranya supaya banyak ada kejuaraan yang lebih banyak,” tambahnya. Dengan terciptanya ekosistem pembinaan bibit-bibit muda, Oka mengaku siap bila dibutuhkan tenaganya untuk memoles atlet-atlet baru layar baru Indonesia. “Saya juga sering kena tegur, umur segini masih main. Tapi kan balik lagi memangnya kalau sudah selesai PB mau tanggung jawab kami cari makan?” ucapnya. “Jadi kalau dibilang harus membina dan betul-betul jadi pelatih yang ditargetkan sesuatu kan lebih jelas dan bagus begitu,” ucap Oka. Medali perak diraih oleh atlet Papua Barat I Gede Subagiasa. Dia mencatatkan 22.00 poin. Sedangkan perunggu disumbangkan wakil Jawa Timur Susilo dengan 24.00 poin. Selama empat hari pertama, cabang olahraga layar telah melombakan delapan nomor. Ajang ini diikuti 60 atlet dari 13 provinsi. Selanjutnya pada Kamis (7/11) dua nomor layar akan dilombakan yakni Laser Handicap Marathon terbuka dan RS One Marathon terbuka, yang bakal diikuti 14 peserta dari sembilan provinsi. (Antara)
Sumber: