Penyiram Cuka Para Ini Juga Terancam 8 Tahun Penjara Dalam Kasus Narkoba

PALEMBANG - Pemicunya dendam lama. Terdakwa M Fikri tega menyiram air keras (cuka para) ke tubuh korban Benny. Saat ditanya hakim, apakah terdakwa menyesali perbuatannya? Terdakwa M Fikri tegas mengatakan tidak menyesali perbuatannya. Terdakwa yang hadir secara virtual, Rabu (6/10) mengaku dendam dengan korban. Korban telah menganiaya adiknya. "Saya tidak menyesal pak hakim," cetusnya. Sidang dipimpin hakim Toch Simanjuntak SH MH dengan Jaksa Penuntut Umun (JPU) dari Kejari Palembang Silvi SH juga menghadirkan saksi-saksi. Peristiwa pidana pada Agustus 2021 itu kembali diurai di persidangan. "Terdakwa saya kenal. Dan sebelumnya tidak ada masalah apa-apa pak hakim," ungkap saksi korban Beni. Ibu korban Holijah juga menyebut, terdakwa tidak ada itikad baiknya atau sekedar meminta maaf. Akibat penyiraman cuka para, jelas Holijah membuat anaknya harus dirawat di rumah sakit. Luka bakar serius ada beberapa bagian tubuh anaknya, terutama di bagian punggung. Terungkap juga disidang. Ternyata terdakwa M Fikri ini sempat buron atas kasus narkotika. Saat ini kasusnya sudah masuk tuntutan JPU yang menuntut hukuman 8 (delapan) tahun penjara. Untuk kasus penyiraman cuka para ini. Terdakwa bakal menambah hukumannya, karena diancam pidana pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan dalam keadaan memberatkan. (fdl)
Sumber: