Sempat Tidur Bersama Jasad Wulan, Bagus Beraktivitas Seperti Biasa

Sempat Tidur Bersama Jasad Wulan, Bagus Beraktivitas Seperti Biasa

MUSI RAWAS - Penyidik Satreskrim Polres Musi Rawas melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan di sebuah rumah kosong eks konter pulsa, di Desa E Wonokerto, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas. Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, AKP Alex Andriyan mengungkapkan, rekonstruksi bertujuan untuk mengetahui secara detil kejadian pembunuhan di TKP, sambil mendalami temuan baru.  Sebanyak 27 adegan diperagakan oleh pelaku pembunuhan, Bagus Triatmaja (23), warga Dusun V, Desa E Wonokerto, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas.  Diketahui korban Wulan Nofia (22) warga RT 05, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, ditemukan sudah membusuk di kamar mandi, rumah eks konter itu, Sabtu (25/9) sore.  Dari rekonstruksi itu, terungkap kejadian pembunuhan bermula, pada Rabu (22/9) malam, tersangka dan korban chatting-an untuk janjian bertemu. Disepakati, tersangka Bagus jemput korban di Wisma Pioner, Lubuklinggau. Tersangka Bagus lalu menjemput  korban, menggunakan motor Honda Scoopy. Sampai di Wisma Pioner, korban sudah menunggu di gerbang Wisma itu.  Kemudian pelaku dan korban menunju rumah kosong eks konter, di Desa E Wonorkerto. Begitu sampai, korban masuk rumah, dan langsung ke kamar, duduk sambil main HP.  Sementara tersangka memasukkan motor ke rumah orang tuanya, yang berada beberapa meter dari rumah kosong itu. Setelah itu, tersangka menyusul, ke rumah TKP, masuk ke kamar. Saat itu, tersangka melakukan pembayaran jasa kencan, sebesar Rp 200ribu. Kemudian keduanya  berhubungan badan. Setelah itu, menurut pengakuan tersangka, korban meminta tambahan bayaran. Namun tersangka keberatan dan tidak punya uang. Karena itu terjadi cekcok. Menurut korban dia sempat dimaki-maki, dan ada ancaman korban akan menyebarkan screenshot chatting-an mereka ke media sosial.  Setelah itu, pelaku sempat keluar dari rumah tersebut, saat itulah pelaku muncul niat untuk menghabisi korban.  "Makanya kita masih mendalami apakah ini pembunuhan berencana. Saat ini kita masih menyangka pada pasa 338 KUHP, belum ke 340 KUHP," katanya usai pimpin rekonstruksi di TKP, Selasa (28/9).  Setelah memantapkan niat, tersangka kembali masuk ke rumah TKP. Saat masuk tersangka melihat korban duduk.  Di reka adegan ke 11 pelaku mengeksekusi korban, dimulai dengan mencekik korban dan menjatuhkan tubuh korban ke lantai, lalu dibekap dengan bantal dan selimut sambil dicekik. Kejadian ini Kamis (23/9) sekitar pukul 01.00 WIB. Pada adegan ke 12 pelaku melihat korban sudah tidak bergerak, khawatir masih hidup, pelaku kembali mengikat mulut dan hidung, dengan menggunakan kain jilbab korban. Setelah itu korban ditutup kembali pakai selimut.  Usai menghabisi korban, tersangka lalu kembali keluar beraktivitas lain, yakni mengatar ikan. Karena memang profesinya adalah tukang antar ikan ke pelanggan.  Pulang dari antar ikan, tersangka kembali masuk rumah, lewat pintu belakang. Kemudian tersangka sempat tidur disamping jasad korban. Menjelang subuh, tersangka memindahkan jasad Wulan ke kamar mandi. Ditutup dengan sekeping seng. "Hari-hari berikutnya, dari pengakuan tersangka, dia sempat mau menguburkan korban di belakang rumahnya. Namun kondisi selalu ramai, belum memungkinkan," jelas Kasat.  Usai membunuh, hingga jasad ditemukan, pelaku juga beberapa kali keluar masuk rumah TKP. Bahkan Kamis (23/9) malam sempat begadang bersama dua temannya tepat di depan rumah TKP.   "Saat itu pula ada temannya yang ingin numpang ke WC, namun oleh pelaku tidak diizinkan," jelas Kasat.  Sabtu (25/9), pagi pelaku kembali nongkrong depan rumah TKP, besama satu temannya. Saat itu ada pertanyaan teman tersangka, karena ada bau busuk yang menyengat. Dijawab pelaku "mungkin ada  buntang (bangkai) binatang". Sabtu (25/9) sore sekitar 17.00 WIB, ibu pelaku, Suprihatin (52), sedang menyiram kembang di sekitar bagian belakang rumah TKP. Kemudian mencium bau busuk yang menyengat, dan banyak lalat.  Penasaran Suprihatin membuka rumah TKP lewat pintu belakang, memeriksa sampai ke kamar mandi. Suprihatin curiga ada sesuatu ditutup seng. Lalu dia memanggil tetangga dan kepala desa, untuk memeriksa. "Ternyata benar itu jasad korban Wulan Nofia," jelasnya. (cj17)

Sumber: