Guru SD Sirah Pulau Padang OKI Dibunuh, Tangan Terikat Mulut Disumpal Handuk, Jasad Disiram Minyak Mau Dibakar

Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Reporter : Admin 07
Editor : Admin 07

KAYUAGUNG, OKINEWS.CO – Guru SD di Sirah Pulau Padang, kabupaten OKI dibunuh. Jasad korban ditemukan dengan tangan terikat dan mulut disumpal kain handuk. Jasad bahkan sudah disiram sejenis minyak dan mau dibakar. Namun diduga tak sempat dilakukan pelaku. Informasi dihimpun, korban pamit pada keluarganya akan terapi. Namun hingga malam Zulkifli Ishak (57), guru SD Negeri 1 Terate, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten OKI tak kembali. Selasa, 14 Februari 2023, pukul 22.30 WIB, Zulkifli ditemukan tak bernyawa. Dengan kedua tangan terikat dan mulut disumpal handuk. Korban dibunuh. Motifnya diduga perampokan. Sebab, motor dan handphone (hp) korban dibawa kabur pelaku. Peristiwa ini terjadi Selasa lalu di rumah lama korban di Dusun II, Desa Kijang Ulu, Kecamatan Kayuagung. Kepala Desa (Kades) Kijang Ulu, Misroh mengaku malam itu dia mendapatkan informasi warga kalau korban ditemukan tak bernyawa di rumah lamanya. Dia pun bergegas ke sana. Rumah itu berjarak sekitar 50 meter dari SMP 5. Disamping kiri dan kanan rumah itu ada rumah warga lain, hanya berkelang tanah kosong. Dulunya, korban tinggal di rumah itu. Namun sudah dua tahun terakhir pindah ke Desa Kijang Ulu. Nah, rumah itu dalam kondisi kosong. Hanya sesekali, korban datang untuk mengecek kondisi rumah dua tingkat berpagar stainless itu. Tiba disana, Misroh bertemu keluarga korban yang datang dari Desa Kijang Ulu. “Posisinya tergeletak dalam kamar mandi di lantai bawah,” ungkapnya. “Kedua tangan korban terikat dan di leher ada luka sayatan,” jelasnya lagi. Mulut korban disumpal pakai handuk. “Mungkin supaya tidak mengeluarkan teriakan. Tubuh korban juga bau minyak tanah,” tambahnya. Diduga disiram minyak, tapi urung dibakar pelaku pembunuhan sadis itu. Misroh dapat cerita dari keluarga korban, sekitar Selasa siang, pukul 13.00 WIB, korban pamit pergi ke Kayuagung untuk terapi. Tapi, ditunggu hingga pukul 21.00 WIB, tidak kunjung pulang. Handphone korban juga tak bisa dihubungi. “Karena itu keluarga korban mencari ke rumah disini,” jelas Misroh. Ternyata dugaan tersebut benar. Korban memang ada disana. Tapi sudah dalam keadaan tak bernyawa. Selain luka sayat di leher kiri dan kanan, juga ada luka di perut. “Tidak ada darah berceceran di lantai. Darah di kamar mandi juga sudah mengering,” bebernya. Perkiraannya, korban dibunuh sebelum magrib. Polisi dari Polsek Kayuagung dan Satreskrim Polres OKI yang dapat informasi warga juga mendatangi lokasi kejadian. Mereka lalu mengamankan rekaman CCTV yang ada di rumah Kades. Dalam rekaman terlihat ada motor Beat melintas, yang diduga dikendarai pelaku. Sementara, Kades Terate, Hamdani membenarkan kalau korban saat ini tercatat sebagai warganya setelah pindah dari Desa Kijang Ulu. “Jenazah almarhum sudah dikebumikan di tempat pemakaman keluarga,” kata dia. Semasa hidup, korban dikenal baik, aktif ikut kegiatan keagamaan maupun gotong royong di desa. “Makanya kami sangat terkejut mendapat kabar almarhum meninggal diduga dibunuh,” bebernya. Ditambahkan Hamdani, informasi yang dia dapatkan, selain luka di leher dan perut, dari tubuh korban juga tercium bau minyak tanah yang menyengat. Ada dugaan korban sudah disiram minyak tanah, namun tak jadi dibakar pelaku. Setahu Hamdani, almarhum dan istrinya sama-sama guru. Namun, sang istri sudah lebih dulu pensiun. Sedangkan korban masih aktif mengajar di SD Negeri 1 Terate. “Banyak guru dan siswa yang datang melayat,” ungkap dia. Terpisah, Kasatreskrim Polres OKI, AKP Jatrat Tunggal menjelaskan, untuk sementara dugaan yang dialami korban adalah pembunuhan. “Tapi masih kita selidiki lebih lanjut. Pelakunya juga,” katanya. Petugas belum bisa meminta keterangan pihak keluarga korban yang masih berduka. Kepala Dinas Pendidikan OKI, Refly MM sudah mendapatkan kabar duka meninggalnya guru SD Negeri 1 Terate yang diduga dibunuh. “Semoga pihak keluarga dapat ikhlas dan sabar menerima ujian ini. Mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap,” katanya. Meski tak kenal pribadi, tapi dia banyak mendapat cerita tentang kepribadian almarhum. Sosok korban dikenal baik. “Dia guru kelas III. Tiap hari mengajar murid-muridnya. Semua tentu merasa sangat kehilangan,” pungkas Refly. (uni)

Tags :
Kategori :

Terkait