Dana Judi Diduga Mengalir ke Oknum, PPATK Minta Wartawan Tanya Langsung ke Polri Datanya Sudah Disana

Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Reporter : Admin 07
Editor : Admin 07

JAKARTA, OKINEWS.CO - Akhirnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ungkap data. Ya, data soal dugaan aliran dana judi online ke rekening oknum Polri. Data ini seakan memperkuat isu konsorsium 303 yang menggambarkan jaringan pengusaha judi yang diduga dibeking oleh oknum aparat dan petinggi di korps bhayangkara. Dijelaskan Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, selain pihaknya menemukan aliran dana judi ke rekening oknum aparat kepolisian, PPATK juga menemukan dugaan aliran dana judi online kepada ibu rumah tangga (IRT) dan pelajar. Kendati demikian, Ivan enggan membeberkan rekening oknum Polri yang diduga menerima aliran dana dari judi. Menurut dia, sebaiknya ditanyakan kepada pihak Kepolisian untuk pembuktiannya. Sebab, PPATK sudah menyerahkan temuan tersebut kepada kepolisian. Sepanjang tahun 2022, kata Ivan, PPATK menemukan lebih 421 rekening yang dihentikan terkait kasus dugaan judi online. Kemudian, ada 721 yang sedang berproses untuk dihentikan terkait judi online. “Oknum (Kepolisian) sih ada juga yang terdeteksi. Ibu rumah tangga, pelajar, dan lain-lain,” kata Ivan saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa 30 Agustus 2022. “Total kurang lebih Rp804 miliar,” katanya. Sebelumnya, grafik konsorsium 303 yang menyeret sejumlah petinggi Polri tengah didalami kebenarannya oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Selain konsorrium 303 yang menyeret Ferdy Sambo, konsorsium 303 Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto juga tengah dipastikan kebenarannya. “Saat ini kami sedang melakukan pendalaman jadi Propam yang saya minta lakukan pendalaman,” kata Kapolri menjawab pertanyaan anggota komisi III saat rapat dengar pendapat di DPR RI, Rabu (24/8). Dalam sebuah grafik flowchart konsorsium kekaisaran Sambo dijabarkan. Sebaran ini terdiri dari 6 halaman dan menampilkan sejumlah nama anggota Polri perwira tinggi, menengah, dan pertama lengkap dengan jabatannya. Ada juga nama-nama dari kalangan sipil yang turut masuk dalam bagan. Pada halaman pertama ditampilkan alur aliran dana setoran dan beking. Wajah Sambo berada paling atas dalam bagan tersebut dibubuhi keterangan, “setiap tahun Ferdy Sambo dan kroninya menerima setoran lebih dari 1,3 triliun.” Selain itu ada juga tulisan, “di kalangan bandar judi, Ferdy Sambo dikenal dengan sebutan Kaisar Sambo.” Halaman ini mengungkap tentang project 2024, Konsorsium 303, tim pukul, dan investor. Bagan mengurai tentang bagaimana dana mengalir dan dari siapa saja dana masuk. Di halaman kedua mengurai adanya peran sentral seorang berpangkat AKBP dalam menjalankan bisnis judi. Mulai dari aliran dana masuk, hingga aliran dana keluar untuk bekingan. Disebutkan seolah AKBP tersebut jembatan jalur komunikasi petinggi Polri sebagai beking, dengan Konsorsium 303 yang mengelola Gelper, judi bola, dan judi online. Konsorsium 303 dalam bagan ini mengacu pada sejumlah nama sipil yang dikaitkan dengan bandar judi di sejumlah wilayah. Di mana mereka selalu lolos dalam operasi pemberantasan judi lantaran memiliki beking kuat. Halaman ketiga juga tidak jauh berbeda. Tapi lebih ditekankan tentang bagaimana Ferdy Sambo dan tim kecilnya dalam memimpin operasi capres potensial dengan dana dari judi online. Targetnya adalah menjadikan Ferdy Sambo Kapolri tahun 2024 sehingga Konsorsium 303 tetap bisa berjalan. Sementara halaman selanjutnya berisi bagan tentang bagaimana Ferdy Sambo bisa menghilangkan barang bukti sebuah kasus dan pendanaannya. Halaman kelima berjudul operasi alibi. Digambarkan seolah tim dari lingkaran Ferdy Sambo melakukan operasi pemberantasan judi, sehingga terkesan pihak mereka tidak terkait dengan peredaran judi yang ada saat ini. Sedangkan laman terakhir berisi lampiran tentang jabatan nama-nama perwira tinggi yang disebut dalam bagan. Sementara pada konsorsium Komjen Agus Andrianto disebut melibatkan satu personel berpangkat jenderal bintang satu alias Brigjen dan tiga orang personel berpangkat Kombes. Mohon Dukungan, Kapolri Tegas Berantas Judi Ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas perjudian di Indonesia harus didukung berbagai pihak. Terlebih, Kapolri tak segan mencopot anggotanya jika terbukti terlibat kasus perjudian. “Mendukung sikap tegas Kapolri yang menyatakan perjudian apapun bentuk nya apakah itu darat, apakah itu online, dan segala macam bentuknya harus di tindak,” kata Ketua Umum DPP Barisan Muda Al Ittihadiyah, Moh Ahbab Hasbi Ashidiqi dalam keterangannya, Rabu (24/8). Dia juga mengharapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit bisa membongkar Konsorsium 303. Hal ini setelah beredar diagram Kaisar Sambo 303 di media sosial. “Langkah Kapolri ini harus didukung sebagai momentum pemberantasan perjudian dan mendukung langkah Kapolri demi mengembalikan citra yang terpuruk dari berbagai isu yang menerpa Polri,” tegasnya. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan, pihaknya akan menindaklanjuti isu yang beredar di masyarakat terkait judi yang diduga dibekingi oleh mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo. Hal ini setelah beredar di media sosial terkait diagram Kaisar Sambo 303. “Terkait dengan masalah cacat apakah betul kaisar Sambo dan genknya terkait dengan masalah konsorsium. Saat ini kami sedang melakukan pendalaman. Jadi Propam saya minta untuk dilakukan pemdalaman,” kata Listyo dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8). Dalam melakukan pengusutan ini, kata Listyo, pihaknya telah bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Pihaknya juga tak segan menerapkan pasal pencucian uang untuk menelusuri aset dari judi tersebut. “Kami saat ini sedang melakukan kerja sama dengan PPATK untuk melakukan tracing, kalau nanti ternyata pelakunya kabur kita telah mengeluarkan red notice terhadap beberapa orang dan juga kita keluarkan cekal. Kita juga akan terapkan TPPU, terkait masalah perjudian kami tidak ada toleransi,” tegas Listyo. Mantan Kabareskrim itu menjelaskan, selama ini pihaknya sudah bertindak tegas terhadap penindakan judi di Indonesia. Bahkan, Listyo tak segan mencopot bagi anggotanya yang trrlibat perjudian. “Di sisi lain terkait dengan masalah judi ini sebenarnya pengungkapannya satu tahun ini dari Januari sampai Agustus kita telah mengungkap 641 judi online dan 1.408 perkara judi konvensional. Jadi kurang lebih ada 3.296 tersangka. Kalau itu nanti saya dapati pejabatnya pasti saya copot, itu merupakan komitmen saya. Di zaman saya judi tidak ada,” pungkasnya. (rmol.id)

Tags :
Kategori :

Terkait