JAKARTA – Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto memastikan pihaknya akan melakukan rekonstruksi pembunuhan Brigadir Joshua. Disebutkan rekonstuksi tersebut dilakukan setelah hasil otopsi Brigadir Joshua selesai dilakukan. “(Rekonstruksi) sambil menunggu juga hasil ekshumasi (otopsi ulang jenazah Brigadir Joshua),” ujarnya, Minggu (21/8/2022). Komjen Agus juga menjelaskan terkait pelimpahan berkas perkara ke Kejaksaan Agung. Menurutnya, itu dilakukan agar penyidik mendapat pertimbangan dan petunjuk dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam pemberkasan kasus ini. “Saya rasa penyidik berharap ada petunjuk hasil penelitian berkas perkara oleh JPU, sehingga koordinasi sejak awal akan memudahkan penuntasannya,” jelasnya. Untuk diketahui, otopsi ulang Brigadir Joshua telah dirampungkan pada akhir Juli 2022 dan hasilnya akan disampaikan ke Bareskrim Polri. Salah satunya adalah hasil otopsi dubur Brigadir Joshua dan alat kelaminnya. Ada juga yang meminta agar dubur Ferdy Sambo juga diperiksa untuk memastikan apakah LGBT atau bukan. Ketua Indonesia Police Watch (IPW) sugeng Teguh Santoso mengaku mendengar isu LGBT dalam kasus Ferdy Sambo. “Saya tahu, tapi isu juga. Sama seperti yang beredar soal perselingkuhan, isu juga. Karena saya minta bukti foto, enggak saya dapat,” jelas sugeng saat jadi tamu podcast Hazairin Sitepu atau Bang HS di Graha Pena Bogor, Jumat malam (19/8/2022). sugeng kemudian menyinggung soal permintaan otopsi dubur Brigadir Joshua yang disampaikan oleh pengacara keluaragnya. “Yang menarik ini sebetulnya bukti otopsi. Ada suara keluarga minta otopsi dubur. Makanya itu kita akan tahu nih hari Senin. Hari Senin depan katanya mau ada laporan hasil otopsi,” kata sugeng. Selain hasil otopsi dubur, kata sugeng, hasil otopsi kelamin Brigadir Joshua juga akan dilaporkan oleh tim dokter forensik. “Apakah ada serangan terhadap kelaminnya si Joshua, kita akan tahu hasilnya Senin depan,” beber sugeng. sugeng mengaku tidak mau membahas secara rinci soal LGBT karena dia tidak memiliki bukti. “Jadi soal LGBT ini atau bagaimana, ini juga isu yang saya dengar. Saya gak pernah bicara soal itu,” kata sugeng. Kalaupun ditanya, sugeng mengatakan dirinya hanya akan menjawab bahwa LGBT itu isu. Kendati demikian, pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo seolah membenarkan adanya LGBT dalam kasus Ferdy Sambo. “Pernyataan itu tewakili sepertinya dengan pernyataan Dedi Prasetyo yang menyatakan ini kalau motifnya dibuka, kasihan kedua belah pihak,” kata sugeng. Selain Dedi Prasetyo, Menko Polhukam Mahfud MD juga mengisyaratkan bahwa motif pembunuhan Brigadir Joshua ada kaitannya dengan LGBT. sugeng mengatakan, Mahfud MD telah mengatakan motifnya hanya boleh didengar oleh orang dewasa karena mengerikan campur menjijikkan. “Pak Mahfud mengatakan motif ini 18 tahun ke atas, menjijikkan. Apa itu menjijikkan? Ya, kalau misalnya selingkuh kan tidak menjijikkan,” kata sugeng. “Selingkuh itu sesuatu yang biasa kalau itu heteroseksual. Tapi kalau dalam konteks seksual yang menjijikkan itu dalam pergaulan sosial kita yang masih tidak bisa diterima memang LGBT,” tandas sugeng Teguh Santoso. (pojoksatu/fajar)
Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Tunggu Hasil Ekshumasi Tuntas, Serangan pada ‘Organ Intim’ juga
Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Editor : Admin 07
Kategori :