Selain dipercaya menjadi tuan rumah penutupan Muhibah Budaya Jalur Rempah, Kota Mojokerto juga memiliki penulis yang mengulas tentang kekayaan rempah nusantara. Adalah Atik Herawati, yang menuangkan ragam rempah ke dalam tiga buku karyanya dengan bentuk komik dan cerita bergambar (cergam). RIZAL AMRULLOH, Kota, Jawa Pos Radar Mojokerto PEREMPUAN yang juga pendidik di Sekolah Budaya SMPN 4 Kota Mojokerto ini mulai menggoreskan pena untuk menulis tentang rempah pada 2020. Itu bermula dengan berlayarnya Kapal Arka Kinari yang singgah ke sejumlah titik wilayah yang menjadi titik jalur rempah di Indonesia. Atik terus mengikuti perkembangan perjalanan kapal layar yang menusuri jalur maritim di Ternate dan Tidore. ”Saat itu saya mulai berinisiasi menulis tentang jalur rempah yang pertama di tahun 2020,” ungkapnya. Hingga akhirnya, lahir buku yang diberi judul Semangkuk Ilmu dalam Coto Ibu setelah dikirimkan ke Kementererian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Buku setebal 25 halaman ini dikemas dengan model komik. Dengan naskah dan gambar yang mudah dicerna kalangan anak-anak, Atik mengenalkan rempah nusantara melalui olahan makanan khas Coto Makassar. ”Coto Makassar adalah masakan yang kaya rempah selain rendang. Karena di dalamnya terkandung 55 jenis rempah,” terangnya. Ragam rempah nusantara dalam semangkuk coto itu kemudian dikisahkan dan digambarkan melalui tokoh yang ada dalam komik. Dalam proses membuat karya tersebut, Atik dibantu muridnya di SMPN 4 Mojokerto Fatwa Givary sebagai ilustratornya. Tak sekadar mengulas tentang rempah-rempah yag diolah sebagai sajian makanan, Atik juga mengangkat tentang asal-usul dan sejarah rempah-rempah yang menjadi kini menjadi salah satu warisan budaya di tanah air. Karena melimpahnya rempah nusantara juga sempat menjadi rebutan oleh bangsa asing. ”Rempah tak hanya soal makanan, tapi juga mengukir peradaban dunia di masa itu,” guru bahasa Inggris ini. Tak berhenti di situ, pada 2021 Atik kembali menggoreskan tulisannya ke dalam dua buku sekaligus. Karya tersebut masih mengulas tentang kekayaan rempah nusantara. Namun berbeda dengan sebelumnya, karena dua-duanya dikemas dalam bentuk cergam. Dengan sentuhan ilustrator dari perupa Mojokerto Ken Adhisti, buku berjudul Ramuan Mujarab Mbah dan Jelajah Semarang tampak lebih kenal unsur kearifan lokal. Karena di dalamnya memuat cerita bergambar dengan latar dan karakter wayang beber. ”Kebetulan di SMPN 4 Mojokerto kan ada wayang beber. Jadi, selain mengangkat tentang rempah nusantara, saya juga mengenalkan tentang karakter wayang Indonesia,” tandas perempuan yang tinggal di Jalan Raya Ijen, Kelurahan Wates, Kecematan Magersari, Kota Mojokerto ini. Pada buku Ramuan Mujarab Mbah, rempah dikenalkan melalui wedhang uwuh. Dalam cerita diilustrasikan terdapat seorang anak yang mengalami sakit perut. Kemudian, neneknya memberikan racikan minuman tradisional ini dari aneka rempah-rempah. ”Karena dalam wedhang uwuh terdapat kayu secang, kayu manis, serai, pala, jahe, hingga gula batu,” imbuh Atik. Sedangkan pada Jelajah Semarang mengkisahkan tentang perjalanan Panglima Cheng Ho yang melakukan ekspedisi ke nusantara. Di dalam buku diceritakan, penjelajah asal Tiongkok ini bersandar di Semarang hingga kemudian terjadi barter sutra dan keramik dengan rempah nusantara. ”Dengan model komik dan cerita bergambar ini supaya bisa mengenalkan rempah kepada anak sejak dini,” pungkasnya. (ron)
Atik Herawati, Penulis Komik dan Cerita Bergambar Rempah Nusantara
Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Editor : Admin 07
Kategori :