Pahlawan Irpin

Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Reporter : Admin 07
Editor : Admin 07

Oleh: Dahlan Iskan DRAMATIS sekali keberangkatan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia. Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menggelar doa khusus dari istana: agar Presiden Jokowi diberi keselamatan untuk memasuki kawasan perang itu.  Medsos juga penuh dengan doa untuk presiden. Disertai kekaguman luar biasa akan keberanian Presiden Jokowi. Di Bali, orang dari Rusia dan Ukraina berkumpul tanpa bermusuhan: sama-sama mendoakan Presiden Jokowi. Ketika Presiden berada di Jerman Selatan terjadi drama yang lain lagi. Media di dalam negeri memberitakan betapa Presiden Jokowi mendapat perhatian khusus dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Sampai-sampai, diberitakan, Biden mencari-cari Jokowi. Untuk diposisikan di sebelahnya saat berfoto bersama dengan para kepala negara G7. Presiden Jokowi memang diundang ke KTT G7 –yang dulu, sebelum Rusia dikeluarkan, bernama G8– sebagai tamu. Mungkin lantaran Indonesia sebagai ketua G20 tahun ini. Foto-foto Presiden Jokowi dengan Biden menghiasi begitu banyak media di Indonesia. Sampai digambarkan bagaimana Presiden Jokowi dipeluk Biden.  Tidak terekam apa yang dikatakan Biden. Siapa tahu kata-katanya penuh doa: hati-hati di jalan. Biden pasti tahu Jokowi akan ke Ukraina.  Dari Jerman, Presiden Jokowi tidak langsung ke Ukraina. Tidak mungkin. Kawasan itu masuk zona ''terbang-tembak''. Maka Presiden mendarat di Polandia. Yakni di kota kecil Przemyśl. Baca: semisel. Itulah kota di Polandia yang paling dekat dengan perbatasan dengan Ukraina. Semisel kota bersejarah. Penduduknya hanya 60.000-an orang. Dari kota ini, Presiden Jokowi naik kereta khusus. Menuju Kiev, ibu kota Ukraina. Itulah kereta istana kepresidenan Ukraina. Anda sudah melihat sendiri foto-foto Presiden Jokowi –bersama istri, Ibu Iriana– di dalam gerbong yang mewah. Gerbong kepresidenan. Dari Przemyśl, kereta mengarah perbatasan.  Dalam waktu dua jam, mestinya, sudah sampai kota penting di Ukraina: Lviv. Itulah kota kecil dengan peranan yang besar. Ukuran kotanya mirip dengan Przemyśl.  Di Lviv inilah tentara dari banyak negara Barat bermarkas. Mereka melatih tentara Ukraina. Di kota ini pula banyak tentara sukarela dari berbagai negara bermarkas. Ikut bertempur melawan Rusia. Tidak ayal kalau Rusia pernah meroket kota Lviv. Sasarannya: markas tentara asing di situ. Anda masih ingat tingkat kerusakan yang terjadi –dan jumlah tentara yang tewas. Presiden Jokowi tidak singgah di sini. Kereta kepresidenan terus meluncur ke arah Kiev. Masih perlu waktu 10 jam lagi. Wartawan Harian Disway Budi Philipus alias Bud Wichers alias Budiman, mencegat kedatangan kereta itu di Kiev. Ia begitu gembira ingin menyambut kedatangan Presiden Indonesia. Budi memang lahir di Indonesia. Hanya kewarganegaraannya Belanda. Ia diadopsi warga Belanda ketika masih bayi (Disway 24 April 2022/Belanda Budiman).  Tak lama di stasiun Kiev, Budi lari ke  stasiun Irpin. Ia mendengar Presiden Jokowi tidak turun di Kiev. Irpin letaknya 30 menit dari Kiev. Irpin adalah kota kecil yang terdekat dengan Kiev. Mirip Sidoarjo-nya Surabaya. Atau Bekasi-nya Jakarta. Rupanya kedatangan Presiden Jokowi dirahasiakan. Setidaknya tempat turunnya dari kereta. Begitulah sistem pengamanan di daerah rawan. Intelijen harus bisa membuat penyamaran yang sempurna. Budi kecele lagi.  "Ternyata Presiden Jokowi diturunkan di stasiun sebelum Irpin," tulis Budi pada Harian Disway kemarin. Kota Irpin baru saja mendapat gelar sebagai ''Kota Pahlawan''. Zelenskyy yang memberi gelar. Bersama tiga kota lainnya. Itu lantaran rakyat Irpin berhasil memukul mundur tentara Rusia di awal perang ini. Di zaman komunis Uni Soviet dulu, banyak juga kota yang mendapat gelar sebagai Kota Pahlawan: termasuk Leningrad dan Kiev.  Maka dari stasiun Irpin Budi langsung lari ke Istana. Yakni di tempat pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Ukraina Zelenskyy. Budi pun bergabung dengan wartawan lainnya. Sebenarnya Budi harus kembali ke Belanda pekan lalu. Obat gula darahnya habis. Ia harus rutin suntik insulin. Tapi begitu mendengar Presiden Jokowi akan datang ke Kiev, kepulangannya ke Belanda ia tunda. Budi memang wartawan perang. Ia sudah beberapa kali keluar masuk Ukraina. Juga meliput ke Iraq dan Syria. Termasuk pula ke Palestina. Ia segera ke Surabaya –pacarnya ada di Surabaya. Dia juga warga Belanda yang lahir di Indonesia. Sesama adopsi. Tidak banyak yang bisa diberitakan dari kunjungan ini. Waktu terbatas. Gerak terbatas. Tapi Ibu Negara berani datang ke RS di Kiev: menyerahkan bantuan obat-obatan. Gerak tubuh Ibu Negara sangat simpatik. Ia juga cantik dengan jilbabnyi. Dan kelihatan anggun. Tentu Ibu Negara tidak ada kesempatan bertemu First Lady Ukraina Ms Olena Zelenska. Dia lagi hidup di suatu tempat rahasia bersama satu anak mereka. "Saya lagi hidup terpisah," katanya pada CNN kemarin. "Ini tidak normal. Bagaimana suami-istri tidak bisa berkumpul. Anak pun hanya bisa bicara dengan bapaknya lewat telepon," katanyi. Memang Olena sesekali masih bisa bertemu. Selalu hanya sebentar. Lalu pisah lagi. "Kami merindukan segera bisa berkumpul lagi secara normal," katanyi. "Dua bulan pertama perang kami sama sekali tidak bisa bertemu," tambahnyi. Yang jelas Presiden Jokowi sudah menyerahkan undangan kepada Zelenskyy: untuk menghadiri KTT G20 di Bali bulan November depan –sebagai tamu khusus. "Saya akan datang," ujar Zelenskyy. "Tentu tergantung situasi keamanan di Ukraina dan siapa saja yang hadir di sana," tambahnya. Zelenskyy berbuat tumben. Kali ini ia menyambut tamunya dari Indonesia secara khusus. Setidaknya dari caranya memilih baju. Zelenskyy kali ini mengenakan kemeja lengan panjang. Ia tidak hanya mengenakan kaus oblong seperti menyambut tamu negara lainnya. Baju Zelenskyy warna militer meski bukan baju militer.  Setelah menerima Presiden Jokowi itu Zelenskyy kembali bergulat dengan keadaan perang. Hari itu Zelenskyy membuat keputusan final: memutus hubungan diplomatik dengan Syria. Itu lantaran Syria mengakui berdirinya negara merdeka di bagian Timur Ukraina yang direbut Rusia. Presiden Jokowi menyampaikan simpati dan keprihatinannya akibat serangan Rusia ke Ukraina. Cukup. Tidak bisa lebih dari itu. Presiden masih harus ke Moskow, bertemu Presiden Vladimir Putin.  Maka Presiden Jokowi tidak bermalam di Ukraina. Ia langsung kembali ke kota Przemyśl. Kembali naik kereta 12 jam.  Setidaknya Presiden Jokowi telah mencatatkan sejarah sebagai pimpinan negara Asia pertama yang ke Ukraina di masa perang. Sebagai ketua G20 Jokowi harus melakukan itu.  Dari Przemyśl, Presiden Jokowi terbang ke Moskow. Hanya satu jam penerbangan. Kalau lurus. Di Rusia beban misi Presiden Jokowi tentu lebih berat. Ia berhadapan dengan Presiden negara besar yang tidak takut apa pun: Amerika, NATO, G7, dan tentu juga G20. Tapi Presiden Jokowi setidaknya bisa menyuarakan langsung ke Vladimir Putin: gara-gara serangannya ke Ukraina ia harus memecat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Semua negara ikut menderita. Ada yang sampai bangkrut seperti Sri Lanka. Dituruti atau tidak rasanya tidak penting. Putin harus mendengar itu. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait