REJANG LEBONG – Belakangan ini suhu udara di wilayah Kabupaten Rejang Lebong khususnya Kota Curup terasa lebih dingin dari biasanya. Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Drs. Shalahuddin menjelaskan, terkait suhu dingin yang terjadi beberapa hari terakhir. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, suhu dingin tersebut umum terjadi ketika masuk di penghujung musim kemarau setelah melewati masa pancaroba. “Fenomena suhu dingin memang umum terjadi, sudah siklus alaminya seperti itu,” ungkapnya. Lebih lanjut Kalak menerangkan, suhu udara menjadi dingin secara alamiah biasa terjadi pada saat hendak peralihan antara musim penghujan dan kemarau di bulan Juli. Suhu dingin itu sangat terasa pada malam hingga pagi hari. “Suhu dingin akan lebih terasa pada waktu malam sampai pagi harinya. Pagi sekitar pukul 09.00 pun masih terasa dingin, padahal cuaca sedang cerah,” terangnya. Kalak juga mengatakan, perubahan cuaca saat ini hampir tidak bisa diprediksi seperti tahun-tahun sebelumnya. Dimana bulan dengan berakhiran ‘ber’ biasanya merupakan bulan musim penghujan, dan bulan dengan berakhiran ‘ri’ merupakan bulan musim kemarau. Sambungnya, namu hal itu saat ini tidak lagi bisa digunakan. “Kita tidak begitu paham secara pasti mengapa demikian, yang jelas sekarang sudah tidak bisa diprediksi. Kalau kita katakan sekarang sudah masuki musim kemarau, tapi masih sering juga turun hujan,” ujarnya. Berkenaan dengan suhu dingin tersebut, tambah Kalak, masyarakat dihimbau untuk tidak perlu khawatir secara berlebihan. Kemudian untuk meminimalisir suhu dingin tersebut, masyarakat bisa mengenakan pakaian yang tebal serta sering-sering minum minuman hangat, untuk membantu menghangatkan tubuh. “Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan jaga selalu kesehatan,” tandasnya. (CE9)
Curup Dilanda Fenomena Dingin, Ini Penjelasan BPBD
Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Editor : Admin 07
Kategori :