Amerika Sibuk Bantu Perang Ukraina tapi Anak-anak di Negaranya Tak Henti Dibantai

Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Reporter : Admin 07
Editor : Admin 07

AMERIKA - Kasus penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas ikut menyita perhatian mantan Presiden AS Donald Trump. Dalam pernyataannya pada Jumat (27/5), Trump menyerukan pemerintah untuk memprioritaskan keselamatan anak-anak Amerika daripada mendanai upaya perang Ukraina melawan Rusia dan berinvestasi dalam proyek pembangunan bangsa yang gagal di luar negeri. “Jika Amerika Serikat memiliki 40 miliar dolar AS untuk dikirim ke Ukraina, kita harus dapat melakukan apa pun untuk menjaga anak-anak kita tetap aman di rumah,” kata Trump dalam pidato di konvensi National Rifle Association (NRA) di Houston, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (28/5). "Kami menghabiskan triliunan di Irak, triliunan di Afghanistan, kami tidak mendapat apa-apa," katanya. “Sebelum kita membangun bangsa di seluruh dunia, kita harus membangun sekolah yang aman untuk anak-anak kita sendiri, di negara kita sendiri," lanjut Trump. Pernyataaan Trump datang hanya tiga hari setelah seorang pria bersenjata membunuh 19 anak dan dua guru di Sekolah Dasar Robb Uvalde. "Sekarang adalah waktunya untuk menemukan titik temu," kata miliarder Florida itu. “Sedihnya, sebelum matahari terbenam pada hari tragedi mengerikan yang kita saksikan, parade politisi yang sekarang akrab berusaha mengeksploitasi air mata keluarga yang menangis untuk meningkatkan kekuatan mereka sendiri dan mengambil hak konstitusional kita," ujarnya menanggapi kritikan Partai Demokrat atas partainya terkait lobi senjata. Trump berargumen bahwa penggantinya, Presiden Joe Biden, dan anggota Partai Demokrat lainnya telah mencoba untuk mencetak poin politik dengan mengatakan bahwa Partai Republik merasa baik-baik saja dengan membiarkan penembakan sekolah terjadi. “Retorika ini sangat memecah belah dan berbahaya dan, yang paling penting, itu salah. Itu tidak memiliki tempat dalam politik kita," kata Trump. "Biden juga memutarbalikkan pembunuhan Texas dengan menyalahkan pendukung hak kepemilikan senjata," ujarnya. (rmol.id)

Tags :
Kategori :

Terkait