Pertamina Siapkan Kuota 71 Outlet Pertashop Baru di Sumsel

Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Reporter : Admin 07
Editor : Admin 07

PALEMBANG - Tahun ini Pertamina menyiapkan kuota 71 outlet Pertashop baru di Sumsel. Penambahan itu untuk menggenapi kuota 400 outlet hingga akhir tahun nanti. Sejak dikenalkan Pertamina pada 2020, Pertashop telah menjangkau 329 outlet. Rinciannya, pada 2020 sebanyak 13 outlet dan tahun berikutnya 316 outlet. "Kita sedang bedah, dimana saja titik-titik simpul untuk pengembangan Pertashop selanjutnya," ujar Afrian Joni, Kepala Biro Ekonomi Pemprov Sumsel, di Kantor Pemprov Sumsel, Kamis (10/2). Dalam pengembangan Pertashop, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diharapkan menjadi salah satu yang menjadi mitra dalam pengembangan bisnisnya. Selain pengembangan unit bisnis oleh badan usaha milik pemerintah, pihak swasta juga bisa memanfaatkan bisnis Pertashop asal sesuai dengan aturan. "Sesuai dengan konsep Kementerian Desa (Kemendes PDTT), seharusnya BUMDes menjadikan Pertashop salah satu unit bisnisnya," katanya. Lanjutnya, aturan yang diberlakukan seperti radius tertentu dan tidak berdekatan dengan SPBU, memiliki lahan 120 meter persegi, izin usaha dan lainnya. Pertashop itu, lanjutnya, hanya melayani kebutuhan kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi dan produk ritel Pertamina lainnya. Modal usaja Rp250 juta-Rp500 juta dengan margin keuntungan Rp850. "Kehadiran Pertashop ini untuk menjangkau masyarakat yang lebih jauh, bagusnya memang 1 desa 1 Pertashop tapi ada radiusnya biar tidak berdekatan, mungkin kisaran 10 Kilometer agar tak ada persaiangan," jelasnya. Dikatakannya, peningkatan jumlah imvestasi dalam dua tahun ini membuat bisnis ini cukup menjanjikan, baik bagi BUMDes maupun masyarakat yang ingin memiliki usaha Pertashop. Harapannya, kuota 71 outlet tahun ini bisa terpenuhi. Tidak menutup kemungkinan, bisa ada tambahan kuota jika memang keberadaannya dibutuhkan masyarakat. "Melihat data 2020 ada 13 outlet kemudian 2021 316, outlet, sangat signifikan sekali penambahannya. Melihat itu, bisnis dan investasi ini cukup menjanjikan. Apalagi, dalam dua tahun pemilik usaha bisa mencapai BEP (break even point)," tandasnya. (edy)

Tags :
Kategori :

Terkait