Minyak Goreng di Muratara juga Belum Satu Harga

Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Reporter : Admin 07
Editor : Admin 07

MURATARA - Penetapan standar minyak goreng satu harga yang diberlakukan Pemerintah secara nasional, nampaknya hanya angin lalu bagi sejumlah pedagang tradisional di Kabupaten Muratara. Pasalnya, standar harga minyak goreng yang dijual para pedagang di kabupaten Muratara, masih tinggi berkisar Rp16 ribu/liter-Rp20 ribu/liter. Anisa warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, yang sempat dibincangi Minggu (6/2) menuturkan sedikit kecewa dengan kinerja pemerintah Daerah yang tak mampu menyeragamkan harga minyak goreng  Padahal dari beragam informasi yang dia dapat, standar Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sudah dua kali alami penurunan harga. "Pertamo pertengahan januari pemerintah umumke hargo minyak goreng turun dari Rp20 ribu/liter jadi Rp14 ribu/liter. Di awal Februari turun lagi dari Rp14 ribu/liter jadi Rp11,5 ribu/liter. Tapi kenyataannya hargo minyak di pasar masih tinggi," katanya. Warga mengaku, saat ini hanya sejumlah ritel modern yang mengikuti HET yang dikeluarkan Pemerintah. Sedangkan untuk harga pedagang di pasar tradisional maupun pedagng eceran di Kabupaten Muratara masih menjual minyak goreng kemasan dengan harg Rp16 ribu/liter hingga Rp20 ribu/liter. "Dipasar rupit hargo minyak goreng masing Rp16 ribu/liter. Kalu beli di warung warung masih Rp20 ribu/liter. Percuma bae Pemerintah nurunke hargo tapi hargonyo masih tinggi," timpalnya. Pihaknya berharap, kebijakan Pemerintah daerah ikut andil dalam menerapkan standar harga yng diberlakukan secara nasional. "Muratara ini lain dewek, hargo wong turun, dio naek hargo," cetusnya. Terpisah, Anisa salah satu pedagang di pasar tradisional  di Muratara mengaku, memang saat ini mereka jual minyak goreng dengan harga yang cukup beragam sesuai merek dan kemasan. Namun mayoritas harga Rp16 ribu/liter. "Minyak SIP, Fortune, Tawon, Sania samo galo Rp16 ribu. Kami cuma ambek untung dikit, hargo ngambek Rp15 ribu/liter, kalu di jual Rp14 kami rugi. Satu hargo tu kalu Pemerintah yang jualan, kalu kami pedagang jelas nak nyari untung," ungkapnya. Dia juga mengatakan, untuk standar harga minyak goreng saat ini memang cukup beragam. Karena pedagang menetapkan harga, berdasarkan harga yang mereka ambil dari produsen. "Rato rato barang di Muratara ini dari Lubuklinggau. kalau hargo tempat ngambek tinggi, pasti di sini jugo tinggi paling idak ado selisih sekitar Rp1000/pics," ucapnya. Terpisah, kepala Dinas Perindustrian perdagangan pasar dan UMKM Kabupaten Muratara, Susyanto Tunut melalui Kabid Perdagangan Azhari saat dikonfirmasi membenarkan jika saat ini harga minyak goreng yang dijual di pasar rakyat di Muratara masih cukup tinggi. "Karena rata rata pedagang masih mengambil harga lama, kita tidak bisa memaksa pedagang untuk sama harga dengan ritel modern (Indomaret red). Karena mereka ambil dari produsen nasional, berbeda dengan pedagang di pasar rakyat," ucapnya. Namun pihaknya menegaskan, lambat laun sejumlah ragam harga minyak goreng itu akan tetap mengikuti standar harga yang ditetapkan Pemerintah.  Menginggat saat ini Pemerintah sudah melakukan upaya maksimal untuk menurunkan standar harga yang dimulai dari tingkat nasional. (cj13)    

Tags :
Kategori :

Terkait