Wako Imbau Warganya Tenang, Terkait Aduan Dua Desa Terisolir

PRABUMULIH - Walikota Prabumulih, H Ridho Yahya angkat bicara terkait pernyataan dua kepala desa di Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), yang menyebutkan desanya terancam terisolir akibat dampak proyek pembangunan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih. Orang nomor satu di Kota Prabumulih tersebut menuturkan, pembangunan jalan tol merupakan proyek nasional yang harus didukung. "Ini pembangunan tol, inikan proyek nasional mau tak mau kita dukung," ungkap Ridho Yahya ketika dibincangi wartawan di ruang kerjanya. Terkait terisolirnya warga di dua desa tersebut, Ridho menuturkan hal tersebut sifatnya hanya sementara. "Mungkin dak lama empat-lima bulan lagi dak (tidak rusak) lagi juga," ucapnya. Lebih lanjut suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini menuturkan, ada perjanjian antara kontraktor pelaksana pembangunan proyek tol dengan Kementerian PUPR, untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat dampak proyek tol setelah semuanya selesai dilaksanakan. "Kudengar HK dengan Kementerian PU janji, setelah ini dia mengembalikan (jalan) seperti asal semula," ucap pria yang gemar olahraga tersebut. Karena itu Ridho meminta kepada warganya, untuk tenang. Sebab kata dia, apabila jalan yang rusak tidak diperbaiki maka pemerintah kota (pemkot) Prabumulih yang akan memperbaiki. "Kalau dia (Kontraktor pelaksana proyek tol) tidak mengembalikan, baru APBD kita. Kan dulu bagus itu," tuturnya sembari menjelaskan dirinya berada di dua pihak.  "Saya berdiri di dua pihak, di satu sisi tol ini punya pemerintah aku selaku walikota bagian dari pemerintah. Disisi lain warga adalah warga aku, wajib aku perjuangkan," imbuhnya. Lebih lanjut Walikota dua periode tersebut meminta kepada pihak pelaksana pembangunan tol, untuk melakukan perbaikan terhadap jalan yang rusak selagi pekerjaan tol masih dilaksanakan. "Kepada tol juga mungkin dikeraskan dulu lah, sebelum perbaikan sebenarnya. Dibagusi juga dirawat juga, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu," tukasnya. (chy)