SEKAYU - Pihak terlapor dugaan percobaan pembunuhan, pengrusakan, dan pengeroyokan terhadap tim pengacara Titis Rachmawati dkk angkat bicara. Terlapor Arif, didampingi kuasa hukumnya Dr (C) Hj Nurmala SH MH memberikan klarifikasi ke Polres Musi Banyuasin serta awak media. Mereka membantah semua tuduhan dan menyebut kejadiannya murni kecelakaan. "Tuduhan itu berlebihan, dan tidak sesuai dengan yang terjadi. Jadi sebetulnya tidak sengaja tertabrak. Itu karena mobil fortuner putih melambat dan berhenti. Sementara situasi jalanan berdebu dan kondisi melaju, jadinya tertabrak," tegas advokat senior Nurmala. Kliennya lanjut Nurmala, sebetulnya hendak melakukan klarifikasi kepada orang-orang yang ada di dalam kendaraan. Jadi tidak ada niat untuk merusak, mencoba membunuh atau mengeroyok dan lainnya. "Klien kami sendirian, mereka bersembilan, jadi sangat tidak mungkin," tukasnya. Kemudian terkait video yang beredar, kata Nurmala, sudah menjadi bukti. Pasalnya terlihat orang yang memvideokan sudah menyebutkan bakal memposting di medsos dan viral. "Kami selama ini belum bicara, kali ini kami berikan klarifikasi, termasuk ke pihak Polres Muba terkait kasusnya," tandasnya. Pihaknya, sambung Nurmala, justru melaporkan pihak lawan ke Polda Sumsel karena melakukan perampasan alat panen secara sepihak. Kemudian juga berencana melaporkan soal memberikan keterangan atau laporan palsu karena semua yang dituduhkan tidak benar. "Apalagi tuduhan melakukan pencurian sawit dan preman, itu tidak benar semua," cetusnya. "Klien kami merupakan salah satu ahli waris sah dari pemilik PT MB Rawa Bening yakni H Basyir, semua orang tahu bahwa Rawa Bening itu milik H Basyir, perusahaan itu 'kan perusahaan tertutup, perusahaan keluarga dan hingga detik ini semenjak H Basyir meninggal belum ada pengalihan waris termasuk perusahaan," tambahnya. Lantas apa yang sebenarnya terjadi? Nurmala kemudian menjelaskan bahwa saat kejadian kliennya yang merupakan anak ketiga dari istri pertama H Basyir mendapat telepon dari karyawannya. Bahwa saat tengah membersihkan kebun, karyawannya didatangi beberapa orang menggunakan mobil taft dan fortuner putih. Mereka kemudian disuruh stop bekerja dan dirampas alat panennya, bahkan sempat diancam akan dibawa ke pihak kepolisian. "Klien kami kemudian datang tujuannya untuk mendapat klarifikasi kenapa demikian," katanya. Kliennya mengejar mobil tersebut untuk tahu persoalannya apa kata Nurmala. "Tidak ada membawa senpi atau mengeroyok, justru awalnya belum tahu siapa orang di dalam mobil. Kalau sekarang kan sudah tahu siapa, tidak usah disebutkan kalian juga sudah tahu," pungkasnya. (kur)
Konflik Waris H Basyir Makin Panas, 2 Srikandi Advokat ‘Berhadapan’
Senin 20-11-2023,16:23 WIB
Editor : Admin 07
Kategori :